Virus Corona
BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 28 Maret 2021: Tambah 4.083 Kasus, Total 1.496.085 Positif
Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia, bertambah 4.083 pasien pada Minggu (28/3/2021).
Di sisi lain menurut pemaparan dari dr Adaninggar, Long Covid-19 ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh.
Pada pasien muda yang berisiko rendah, sekitar 70% mengalami gangguan pada 1 atau lebih pada organ tubuh.
Selain itu, dr Adaninggar juga memaparkan bahwa 30% pasien Covid-19 yang telah sembuh kembali dirawat. Dan 12 % di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: Ada 63,5% dari 463 Pasien yang Dinyatakan Sembuh Alami Long Covid-19
Baca juga: Penyintas Sedang yang Isolasi Mandiri di Rumah Berisiko Long Covid-19
"Beberapa pasien mengalami diabetes yang sebelumnya tidak pernah diderita.
Ada juga yang mengalami jantung, liver dan ginjal," katanya kembali.
Namun terkait hal ini masih dalam penelitian lebih lanjut apa yang membuat penyakit tersebut bermunculan.
Terkait penyebab munculnya Long Covid masih dalam penelitian.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Memaksa Percepatan Automasi Industri, Kemnaker Rumuskan 6 Strategi
Baca juga: Menkes Singgung Soal Varian Baru Covid-19 dari Inggris Saat Rapat Soal Mudik
Namun dr Adaninggar menyampaikan beberapa hipotesa yang diambil dari kondisi lapangan saat ini.
Pertama disebabkan oleh kerusakan organ akibat virus, baik bersifat sementara maupun permanen.
Kedua, gangguan organ yang disebabkan oleh sisa peradangan.
Virus mungkin telah mati tapi peradangan masih ada.
Baca juga: Alasan di Balik Keputusan Larangan Mudik Lebaran, Antisipasi Varian Baru Covid-19 dari Inggris
Baca juga: Kapuskes Haji: Proses Pemberian Vaksinasi Covid-19 Calon Haji Mengikuti Skema Nasional
Ketiga, masih ada sisa virus yang tertinggal akibat peradangan pada organ tubuh.
Keempat, adanya sindroma ICU, yaitu pernah dirawat ICU hingga keadaan fisik yang rawan sehingga masa pemulihan butuh waktu yang cukup panjang.
Di sisi lain, dr Adaninggar mengatakan jika dampak psikis dan emosi pun turut memengaruhi risiko terjadinya Long Covid-19.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aisyah Nursyamsi)