Selasa, 30 September 2025

'Sering Diserang Buzzer', Begini Curhat Epidemiolog Selama Setahun Pandemi Covid-19

Dicky berharap bahwa apa yang terjadi pada 2020 hingga awal 2021 ini bisa menjadi pembelajaran semua pihak untuk bisa berkolaborasi atasi pandemi

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Freepik
Update Covid-19 Global 12 Februari 2021: 80 Juta Orang dari Total Kasus 108 Juta Telah Sembuh 

Dicky pun mengaku mendapatkan serangan buzzer di media sosial, saat menyampaikan potensi itu.

Padahal ia menyampaikan sesuai dengan bidang keilmuannya.

"Wah itu namanya buzzer-buzzer itu menyerang, terjadi (di media sosial)," kata Dicky.

Selanjutnya, ia pun tetap menyuarakan usulannya, terkait strategi yang mungkin bisa diadaptasi pemerintah untuk mencegah berkembangnya virus ini.

Dirinya masih mengingat bahwa usulan ini ia sampaikan pada akhir Maret 2020.

Kebijakan seperti penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah pun ia anggap sebagai hal yang benar.

Karena mirip seperti sistem penguncian (lockdown), pembatasan aktivitas masyarakat ini tentunya bisa menekan berkembangnya angka mereka yang terinfeksi Covid-19.

Namun, saat itu ia pun kembali diserang buzzer.

"Kemudian saya masuk usul strategi, masih di akhir Maret 2020, perlu ada PSBB skala komunitas, kita harus respons cepat, kalau perlu lockdown lokal ya, PSBB itu kan lokal, Kelurahan Kecamatan, Wah diserang (buzzer) juga," papar Dicky.

Tidak hanya itu, serangan buzzer berlanjut saat dirinya memprediksi bahwa pandemi masih akan tetap berlangsung, bahkan belum tentu selesai pada 2021.

Baca juga: Pengusaha Jepang Bidang Medis Berharap Kerja Sama Indonesia untuk Keuntungan Bersama

Pernyataannya menjawab apa yang disampaikan sebagian masyarakat terkait prediksi bahwa pandemi hanya berlangsung beberapa pekan atau satu bulan saja.

"Kemudian ketika saya sampaikan di mana orang ramai 'oh selesai dua minggu, sebulan pandemi'. Saya sampaikan 'nggak mungkin selesai, bahkan 2021 aja belum tentu selesai'. Wah (setelah itu) diserang juga saya," tutur Dicky.

Kendati demikian, ia menikmati momen pro dan kontra ini sebagai 'suka duka' seorang Epidemiolog.

Dicky mengaku bahwa dirinya telah lama menggeluti profesi ini, selama lebih dari 20 tahun ia telah memberikan sumbangsih pada pemerintahan, khususnya terkait isu pengendalian pandemi.

Kiprahnya tidak hanya berskala nasional namun juga global, satu diantaranya melalui ASEAN.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved