Virus Corona
Airlangga Hartarto Mendadak Donor Plasma Konvalesen, Kapan Positif Covid-19? IDI Ingatkan Tracking
Airlangga Hartarto mendadak hadir dan menjadi salah satu pendonor plasma konvalesen di PMI. Jika ikut donor, berarti penyintas covid, kapan terpapar?
Pendonor plasma dipastikan juga tidak memiliki penyakit penyerta yang bersifat kronis seperti gagal ginjal, jantung, kanker, kencing manis, diabetes, darah tinggi tidak terkontrol.
Dalam laporannya, Menko PMK mengatakan sampai saat ini sudah terdapat 29 unit transfusi darah (UTD) PMI yang bisa melakukan kegiatan pengambilan plasma dari mantan pasien Covid-19.
Setiap kepala daerah diharapkan dapat memastikan kesiapan dalam pelaksanaan donor plasma konvalesen terutama PMI di daerah.
Ia juga mengimbau pendonor plasma melakukan donor langsung ke UTD PMI terdekat atau rumah sakit yang ditunjuk untuk menghindari pihak yang mengambil keuntungan dari gerakan ini.
"Untuk menghindari adanya pihak yang mengambil keuntungan dari pelaksanaan donor plasma konvalesen, kami menghimbau agar penyintas Covid-19 yang akan melakukan donor atau pasien yang membutuhkan plasma konvalesen dapat langsung berhubungan dengan PMI atau RS yang ditunjuk," ujar Menko PMK.
IDI Prediksi Kasus Harian Positif Covid-19 di atas 10ribu Hingga Akhir Januari

Berkaca pada kasus positif harian Covid yang mencapai 10ribu, Ketua umum PB IDI dr. Daeng M. Faqih memprediksi angka kasus positif Covid-19 di tanah air bisa mencapai 1 juta kasus hingga akhir Januari.
Ia mengatakan, tren 10ribu kasus per hari masih akan berlanjut hingga 10 hari ke depan.
Hal itu disampaikan Daeng dalam diskusi virtual KedaiKopi, Selasa (19/1/2021).
"Sekarang kasus 900 ribu dengan kasus rata-rata di atas 10 ribu dalam 10 hari bisa tembus 1 juta kasus. Jadi prediksinya akan tembus," ujar Daeng.
Ia mengatakan, kasus positif yang kian tak terbendung ini merupakan efek kegiatan di bulan Desember lalu, seperti pilkada dan libur panjang.
"Kita pakai data dalam 10 hari itu, untuk mengerem pencegahannya, saya kira tidak akan bisa secepat 10 hari karena dalam 10 hari kedepan ini atau 2 minggu ke depan ini masih dampak dari kegiatan-kegiatan di Desember ada Pilkada kemudian, ada liburan panjang," jelasnya.
Meski demikian Daeng mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan atas penambahan kasus-kasus tersebut, selama melakukan persiapkan matang
Seperti tetap displin protokol 3M, serta pemerintah memastikan ruang perawatan, alat dan obat, tenaga medis dan kesehatan.
"Kalau ada yang sakit bisa kita layani maksimal. Kita hitung sebenarnya kasus aktifnya kasus aktif itu yang sekarang lagi dinyatakan sakit dan lagi membutuhkan perawatan. Karena kalau dari misalnya sekarang 900 itu kan dikurangi yang sudah sembuh berapa sekarang 700-an ya, dan dikurangi yang meninggal Maka itulah sisa kasus aktif," jelas Daeng.
(Tribunnews.com/Rina Ayu/Taufik Ismail)