Senin, 6 Oktober 2025

Penanganan Covid

Tes Covid-19 Termurah di Dunia, Pakai GeNose Hanya Bayar Rp 400

Alat pendeteksi covid 19 melalui embusan napas dipastikan tidak lama lagi akan bisa digunakan oleh masyarakat luas.

Editor: Hendra Gunawan
dokumen ristekbin.god.id
Inovasi dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan mengembangkan teknologi pengendus Covid-19 (GeNose). GeNose bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 lewat embusan napas seseorang. 

Mesin GeNose yang telah terhubung ke sebuah laptop, memiliki sensor yang memiliki kemampuan membaca pola senyawa dalam nafas manusia.

Baca juga: Satgas Covid-19 Ingatkan Pelaku UMKM Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

Hanya sekitar satu menit kemudian, layar laptop telah menunjukkan hasil pembacaan mesin GeNose.

“Kodenya X berarti negatif,” ujar Dian.

Pada prinsipnya, alat ini mendeteksi keberadaan virus SARS-CoV-2 di orofaring atau tenggorakan melalui hasil metabolisme volatile organic compound (VOC) atau semacam senyawa hidrokarbon kompleks yang diproduksi dari hasil metabolisme virus.

Dian menuturkan, virus SARS-CoV-2 memiliki pola berbeda dengan pola virus-virus lainnya. Pola ini ditangkap pada saat orang mengembuskan napas oleh 10 sensor yang ada di dalam mesin.

Dari hasil pembacaan sensor akan muncul pola-pola gelombang elektrik yang kemudian diterjemahkan oleh lima macam software AI (intelegensi buatan) yang dipergunakan.

Dengan berbagai uji coba yang telah dilakukan, sistem AI pada alat ini semakin lama akan semakin pintar.

Semakin sering GeNose terpapar dengan Covid-19, maka ia akan semakin akurat dan tepat dalam mendiagnosis Covid-19.

Hari itu, Rukmono secara simbolis menjadi orang pertama yang mencoba alat GeNose pada acara Kick Off Uji Diagnostik GeNose di RSUP Dr Sardjito.

Menurut Dian, RSUP Dr Sardjito menjadi rumah sakit (RS) pertama yang melakukan uji diagnostik GeNose dari total 9 RS yang akan berpartisipasi dalam uji coba tersebut.

“RS lainnya akan segera menyusul. Pada saat uji diagnostik nanti setiap pasien yang datang ke poli Covid-19 akan diujikan head to head, jadi pada saat bersamaan akan diambil sampel nafas dan sampel swab orofaring dan nasofaringnya. Dilakukan dengan triple blinded agar tidak terjadi bias,” jelas Dian.

Uji diagnostik GeNose menargetkan 1.500 subjek atau orang yang diperiksa. Pada setiap orang akan dilakukan dua kali uji, sehingga menghasilkan 3.000 sampel.

Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Bidang Kerja Sama dan Alumni, Prof Dr Paripurna Poerwoko Sugarda mengatakan hasil temuan dari para peneliti UGM ini bersaing dengan beberapa produk dengan sistem yang sama dari negara lain.

Sebagian alat serupa GeNose dari luar negeri tersebut bahkan sudah berada di pintu gerbang Indonesia.

Menurutnya, tanpa nasionalisme yang kuat, GeNose dapat mengalami gangguan pada proses pemasarannya kelak.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved