Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Seperempat Orang Brasil Enggan untuk Vaksin Covid-19, Alasan Teori Konspirasi Masih Dipercayai Warga

Hingga seperempat orang Brasil mungkin tidak menggunakan vaksin COVID-19 ketika sudah tersedia.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
Handout / Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo/AFP
Gambar selebaran yang dikeluarkan oleh kantor pers Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo menunjukkan seorang sukarelawan yang menerima vaksin COVID-19 selama tahap uji coba vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Cina Sinovac Biotech di Hospital das Clinicas (HC) di negara bagian Sao Paulo, Brasil, pada 21 Juli 2020. 

Wakil Presiden Hamilton Mourao mengatakan sebelumnya, vaksinasi massal tidak dapat dihindari untuk melawan pandemi di Brasil, tetapi ia sejalan dengan sikap Bolsonaro.

Tayangan dari TV Brasil menampilkan Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengenakan masker saat diwawancarai wartawan di istana kepresidenan Planalto Palace di Brasilia, pada Selasa (7/7/2020). Di hari itu Bolsonaro dinyatakan positif Covid-19, tapi mengaku dirinya baik-baik saja serta hanya mengalami gejala ringan.
Tayangan dari TV Brasil menampilkan Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengenakan masker saat diwawancarai wartawan di istana kepresidenan Planalto Palace di Brasilia, pada Selasa (7/7/2020). Di hari itu Bolsonaro dinyatakan positif Covid-19, tapi mengaku dirinya baik-baik saja serta hanya mengalami gejala ringan. (TV BRASIL via AFP)

Baca: Ini Alasan Pulau di Brasil Hanya Izinkan Turis yang Pernah Terinfeksi Covid-19 untuk Berkunjung

"Tidak ada cara bagi pemerintah, kecuali kita hidup dalam kediktatoran, untuk memaksa semua orang mendapatkan vaksinasi," kata Mourao dalam wawancara radio.

Adapun Brasil kini telah mencatat lebih dari 4 juta kasus virus corona yang dikonfirmasi.

Angka tersebut menjadikan Brasil, negara kedua setelah Amerika Serikat yang terdampak virus corona.

Sedangkan jumlah kematian resmi dari COVID-19 telah meningkat menjadi 124.614, menurut catatan Kementerian Kesehatan.

Petugas kesehatan dari layanan tanggap darurat medis membawa Eladio Lopes Brasil (79), yang terinfeksi virus corona baru, dengan tandu yang akan dipindahkan dengan kapal ambulans dari komunitas Portel ke rumah sakit di Breves, di pulau Marajo, negara bagian Para, Brasil, pada 25 Mei 2020. Layanan kapal ambulan memungkinkan pasien COVID-19 yang kritis dipindahkan di daerah yang sangat terpencil yang dikelilingi oleh air di Brasil.
Petugas kesehatan dari layanan tanggap darurat medis membawa Eladio Lopes Brasil (79), yang terinfeksi virus corona baru, dengan tandu yang akan dipindahkan dengan kapal ambulans dari komunitas Portel ke rumah sakit di Breves, di pulau Marajo, negara bagian Para, Brasil, pada 25 Mei 2020. Layanan kapal ambulan memungkinkan pasien COVID-19 yang kritis dipindahkan di daerah yang sangat terpencil yang dikelilingi oleh air di Brasil. (TARSO SARRAF / AFP)

Baca: Presiden Brasil Siapkan Dana Rp5,3 Triliun untuk Beli Vaksin Covid-19 Buatan AstraZeneca

Dalam 24 jam sebelum Kamis sore, 43.773 kasus baru dilaporkan di negara itu serta 834 kematian akibat virus tersebut.

Padahal, Brasil pada bulan lalu menandatangani perjanjian dengan AstraZeneca untuk membeli 30 juta dosis vaksin yang dikembangkannya dengan Universitas Oxford.

Bahkan pihaknya memberikan opsi untuk membeli 70 juta dosis lagi, jika vaksin itu berhasil.

(Tribunnews.com/Maliana)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved