Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

CDC Minta Pejabat Kesehatan di AS Mempersiapkan Distribusi Vaksin Covid-19 pada Akhir Oktober

CDC AS memberi tahu negara bagian untuk mempersiapkan distribusi vaksin COVID-19 paling cepat akhir Oktober.

Penulis: Inza Maliana
HANDOUT / RUSSIAN DIRECT INVESTMENT FUND / AFP
Foto yang diambil pada 6 Agustus 2020 dan disediakan oleh Dana Investasi Langsung Rusia ini memperlihatkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya. 

TRIBUNNEWS.COM - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengumumkan kabar terbaru terkait vaksin Covid-19.

Menurut laporan, CDC meminta pejabat kesehatan masyarakat negara bagian, untuk bersiap mendistribusikan vaksin virus corona yang potensial.

Kabarnya, distribusi vaksin kepada kelompok berisiko tinggi ini akan berlangsung secepatnya pada akhir Oktober.

Adapun, waktu pemberian vaksin menjadi kepentingan politik, karena Presiden AS Donald Trump berupaya terpilih kembali pada November.

CDC juga mengatakan bahwa belum jelas apakah penyakit ini juga dapat menyerang orang dewasa pada Kamis (14/5/2020). Penyakit itu menimbulkan risiko baru bagi anak-anak.
CDC juga mengatakan bahwa belum jelas apakah penyakit ini juga dapat menyerang orang dewasa pada Kamis (14/5/2020). Penyakit itu menimbulkan risiko baru bagi anak-anak. (MIT Technology Review)

Baca: CDC Sebut 94% Kematian Pasien Covid-19 di AS Terjadi Akibat Adanya Kondisi Medis Lain

Terlebih setelah menstimulus miliaran dolar AS untuk mengembangkan vaksin guna mencegah COVID-19, yang telah menewaskan lebih dari 180.000 orang Amerika.

"Untuk tujuan perencanaan awal, CDC menyediakan negara-negara bagian dengan asumsi perencanaan tertentu saat mereka mengerjakan rencana spesifik negara bagian untuk distribusi vaksin."

"Termasuk kemungkinan memiliki jumlah vaksin yang terbatas pada Oktober dan November," kata seorang juru bicara CDC, dikutip dari CNA, Kamis (3/9/2020).

The New York Times sebelumnya melaporkan, CDC telah menghubungi pejabat di semua 50 negara bagian dan lima kota besar dengan informasi perencanaan itu.

Presiden Donald Trump memegang foto coronavirus sebagai Dr. Steve Monroe, benar, dengan CDC berbicara kepada anggota pers di markas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Atlanta pada hari Jumat, 6 Maret 2020. Perjalanan Presiden Trump ke Pusat-pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, yang secara singkat pergi pada hari Jumat karena kekhawatiran yang tidak berdasar bahwa seseorang di sana telah mengontrak virus corona, kembali aktif, memberi presiden kesempatan lagi untuk menenangkan kekhawatiran tentang penyebaran virus di Amerika.Presiden Donald Trump memegang foto coronavirus sebagai Dr. Steve Monroe, benar, dengan CDC berbicara kepada anggota pers di markas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Atlanta pada hari Jumat, 6 Maret 2020. Perjalanan Presiden Trump ke Pusat-pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, yang secara singkat pergi pada hari Jumat karena kekhawatiran yang tidak berdasar bahwa seseorang di sana telah mengontrak virus corona, kembali aktif, memberi presiden kesempatan lagi untuk menenangkan kekhawatiran tentang penyebaran virus di Amerika.
Presiden Donald Trump memegang foto coronavirus sebagai Dr. Steve Monroe, benar, dengan CDC berbicara kepada anggota pers di markas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Atlanta pada hari Jumat, 6 Maret 2020. Perjalanan Presiden Trump ke Pusat-pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, yang secara singkat pergi pada hari Jumat karena kekhawatiran yang tidak berdasar bahwa seseorang di sana telah mengontrak virus corona, kembali aktif, memberi presiden kesempatan lagi untuk menenangkan kekhawatiran tentang penyebaran virus di Amerika. (Hyosub Shin / AP, Marietta Daily, Gwinnett Daily Post, WXIA-TV, WGCL-TV)

Baca: CDC Revisi Durasi Isolasi Pasien Corona Ringan, 10 Hari Boleh Keluar tanpa Harus Dites Ulang

Pakar penyakit menular terkemuka AS, Anthony Fauci turut menanggapi terkait rencana pemerintahan Presiden Donald Trump ini.

Ia mengatakan, mungkin ada cukup data klinis untuk diketahui pada November atau Desember bahwa salah satu vaksin itu aman dan efektif.

Hal itu berdasarkan tingkat pendaftaran pasien dalam uji coba vaksin COVID-19 yang sedang berlangsung.

Tanggapan itu disampaikannya dalam sebuah telewicara bersama MSDBC, Rabu (2/9/2020).

Diketahui, CDC sedang mempersiapkan satu atau dua vaksin untuk COVID-19, yang akan tersedia dalam jumlah terbatas paling cepat akhir Oktober.

Foto yang diambil pada 6 Agustus 2020 dan disediakan oleh Dana Investasi Langsung Rusia ini memperlihatkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya.
Foto yang diambil pada 6 Agustus 2020 dan disediakan oleh Dana Investasi Langsung Rusia ini memperlihatkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya. (HANDOUT / RUSSIAN DIRECT INVESTMENT FUND / AFP)

Baca: Texas, California hingga New York Tolak Anjuran Baru CDC untuk Kurangi Tes Covid-19: Ini Sembrono

Vaksin akan disediakan gratis terlebih dahulu untuk kelompok berisiko tinggi.

"Seperti petugas kesehatan, personel keamanan nasional, dan penghuni panti jompo dan staf," kata organisasi tersebut dalam keterangannya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved