Virus Corona
Terjadi Lonjakan Kasus, India Catat 2 Juta Jiwa Pasien Corona Hanya dalam Waktu 21 Hari
lonjakan infeksi setiap hari membuat kasus COVID-19 India mencapai 2 juta jiwa.
Sebab daerah-daerah tersebut merupakan tempat dari sebagian besar masyarakat tinggal, dengan sistem perawatan kesehatan yang tidak memadai.
Bahkan di beberapa tempat, tidak memilikinya.
Misalnya di rumah sakit distrik utama di Bihar, salah satu negara bagian termiskin di India.
Rumah sakit, yang melayani ribuan orang, tidak memiliki dasar-dasar medis.
Terlebih peralatan khusus yang dibutuhkan untuk melawan pandemi.
Ini bukan kasus yang terisolasi, tetapi replika dari apa yang terlihat di banyak rumah sakit pemerintah di seluruh negeri.

Baca: Warga India Bunuh 50 Sopir Taksi, Mayatnya Dibuang ke Kanal Buaya untuk Hilangkan Jejak
Hampir 70% penduduk menggunakan rumah sakit swasta, klinik dan dokter.
Biaya perawatan kesehatan terus meningkat dan penyakit ini dapat membuat keluarga jatuh miskin.
Selama beberapa dekade, pemerintah berturut-turut telah menghabiskan lebih dari 1% dari PDB untuk perawatan kesehatan publik.
Dalam menghadapi pandemi yang parah, infrastruktur yang diabaikan dan bermasalah ini bisa runtuh dan berpengaruh bagi orang miskin.
Pandemi telah berdampak merusak pada perekonomian, dan khususnya para pencari nafkah harian dan pekerja kontrak yang merupakan hampir 80% dari angkatan kerja.
Jutaan orang tidak memiliki penghasilan selama berbulan-bulan karena negara itu dikunci parah.

Baca: Satu Keluarga di India Tewas Tertimpa Dinding yang Dirobohkan Kawanan Monyet
Bahkan banyak yang memiliki sedikit atau tidak ada tabungan yang tersisa.
Perawatan kesehatan dasar tidak terjangkau bagi sebagian besar orang.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia, pemerintah India menghabiskan $ 63 (Rp 900 ribu) per orang untuk perawatan kesehatan bagi 1,3 miliar orang pada 2016.