Virus Corona
Erick Thohir Sebut Bio Farma Sanggup Produksi Vaksin Covid-19, Tinggal Tunggu Uji Klinis
BUMN Bio Farma disebut mampu memproduksi 250 juta vaksin Covid-19 per tahun, kini tengah menunggu uji klinis.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkapkan soal kesiapan Bio Farma dalam memproduksi vaksin Covid-19.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (4/8/2020).
Pada Selasa (4/8/2020) Erick Thohir mendatangi laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma, di Bandung, Jawa Barat.
Baca: Jadi Relawan Uji Vaksin Covid-19, Arya Sinulingga Jaga Diri Tak Terkena Virus Corona
Kala itu Erick Thohir melakukan peninjauan Bio Farma dalam kesanggupan produksi vaksin Covid-19.
Ia pun memastikan Bio Farma mampu memproduksi vaksin untuk masyarakat Indonesia.
Erick Thohir menjelaskan, per Selasa kemarin Bio Farma mampu memproduksi vaksin dengan kapasitas 100 juta dosis per tahun.

"Maksud dan tujuan saya ke Bio Farma tentu sesuai dengan laporan Dirut di mana hari ini kita sudah bisa produksi dengan kapasitas 100 juta," terang Erick Thohir.
Kemudian di akhir tahun 2020 mendatang, Erick Thohir akan kembali melakukan kunjungan.
Pada kunjungan itu direncanakan Bio Farma menambah kemampuan dalam memproduksi vaksin Covid-19.
Erick Thohir menuturkan, Bio Farma akan mampu memproduksi 250 juta dosis per tahun di Desember 2020.
Meski demikian, saat ini masih harus menunggu hasil uji klinis dari vaksin Covid-19.
Kunjungan juga bagian dari fokus utama Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Baca: Bagaimana Mekanisme Produksi Obat atau Vaksin Virus Corona? Ini Penjelasan Kemenkes
Baca: Ketua DPR Harap Kerja Sama RI-Turki Segera Temukan Vaksin Covid-19
Di mana pihak terkait ingin melipatgandakan ketersediaan vaksin dalam menghadapi pandemi.
"Dan InsyaAllah itu Desember itu nanti saya datang lagi, 250 juta," jelas Erick Thohir.
"Artinya dengan kapasitas 250 juta, tahun depan ketika kita memproduksi vaksin jumlahnya cukup."
"Tapi 'kan kembali ke vaksinnya dulu yang perlu di uji klinis lagi tapi produksinya udah mantap," tambahnya.
Dalam kunjungan itu, Erick Thohir sekaligus meninjau kesiapan untuk uji klinis fase 3 calon vaksin Covid-19.
Vaksin tersebut merupakan hasil kolaborasi bersama dengan sinovac.

Erick Thohir juga menjelaskan Bio Farma telah mampu memproduksi vaksin sejak 1890 silam.
Kala itu vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma adalah untuk penyakit cacar air.
Tak sampai di situ, Bio Farma diketahui telah memproduksi 15 jenis vaksin lainnya.
Dan telah dipercaya oleh lebih dari 150 negara terkait produksi vaksin.
Erick Thohir menerangkan, vaksin polio yang diproduksi oleh Bio Farma 75 persen pasar dikuasai.
Baca: Di Indonesia, Vaksin Covid-19 dari China Masuki Uji Klinis Tahap III
Baca: Legislator PKS Minta Uji Coba Vaksin asal China Dipastikan Aman dan Prosesnya Transparan
Pun dipastikan bahan baku dalam membuat vaksin sudah dinyatakan halal.
Sehingga diharapkan masyarakat tidak meragukan vaksin yang akan diproduksi oleh Bio Farma.
Terlebih apabila nanti vaksin Covid-19 sudah teruji klinis dan siap diproduksi besar-besaran.
Erick Thohir menyebutkan, masyarakat dapat segera diimunisasi tahun depan apabila uji klinis sukses.
"Kalau nanti vaksin Covid-19 ini benar-benar uji klinisnya baik, masyarakat jangan sampai ragukan," ungkap Erick Thohir.
"Karena cerita Bio Farma itu dimulai sudah cukup lama dan sudah diakui dunia, bahan baku juga pasti halal," imbuhnya.
Oleh karena itu, Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.
Seperti rajin mencuci tangan, pakai masker, dan melakukan jaga jarak minimal satu meter.
Baca: Kepercayaan Masyarakat Dinilai Jadi Modal Sosial Erick Thohir Tangani PEN dan Covid-19
Protokol kesehatan harus diterapkan saat beraktifitas baik olahraga maupun sedang bekerja.
Sehingga masyarakat akan tetap sehat serta mampu melewati pandemi Covid-19.
Dengan begitu, masyarakat juga mampu memulihkan ekonomi Indonesia.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)