Virus Corona
CDC Revisi Durasi Isolasi Pasien Corona Ringan, 10 Hari Boleh Keluar tanpa Harus Dites Ulang
Baru-baru ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC merevisi pedoman durasi isolasi pasien Covid-19 bergejala ringan.
"Itu tidak lagi diperlukan dan secara medis tidak perlu," katanya.
CDC juga mencatat fragmen virus ditemukan pada pasien hingga tiga bulan setelah timbulnya penyakit.
Meskipun demikian, potongan-potongan virus tersebut belum terbukti mampu menularkan penyakit.
"Anda bisa menjadi positif dengan tes PCR setelah lama tidak menular," kata Giroir saat briefing Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, 14 Juli.
"Beberapa orang dites empat hingga enam kali. Anda tidak perlu dites ulang kecuali sakit kritis atau punya kekebalan rendah sehingga bisa menularkan virus lebih lama," lanjutnya.

Baca: Setelah Laut China Selatan, Sungai Mekong Diprediksi Jadi Arena Baru dalam Konflik AS-China
Baca: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 14.610 per Dolar AS, Jumat 24 Juli 2020, Ini Kurs 5 Bank di Indonesia
Tes PCR atau polimerase mendeteksi materi genetik virus corona yang ada saat virus aktif.
Paramedis biasanya mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan dengan usap nasofaring yang panjang.
Ketua Virologi dan Mikrobiologi di Baylor College of Medicine, Joseph Petrosino, menyambut baik revisi pedoman isolasi atau karantina CDC ini.
Sayangnya, Schaffner menilai rekomendasi ini akan membutuhkan waktu lama untuk diadopsi secara luas.
Namun, ketika nantinya rekomendasi ini sudah dilakukan, sistem pengujian Covid-19 akan lebih sederhana.
Apalagi Amerika Serikat tersandung dengan proses pengujian Covid-19 yang masih belum maksimal.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)