Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Vaksin Pertama Covid-19 Diperkirakan Paling Cepat Digunakan Awal 2021

WHO menyebut vaksin pertama Covid-19 paling cepat bisa digunakan pada awal 2021 mendatang.

Penulis: Tiara Shelavie
Fresh Daily
Ilustrasi vaksin virus corona - WHO menyebut vaksin pertama Covid-19 paling cepat bisa digunakan pada awal 2021 mendatang. 

"Ketika bersatu, kita dapat mencapai lebih banyak lagi."

Saat Vaksin Virus Corona Sudah Tersedia, Siapa yang akan Mendapatkannya Pertama Kali?

Beberapa kandidat vaksin virus corona sudah berada dalam tahap terakhir pada uji coba terhadap manusia.

Kandidat vaksin lainnya juga menyusul.

Namun, siapa yang akan mendapatkan vaksin pertama kali saat vaksin siap masih belum terlihat.

Baca: WHO: Jangan Berharap Vaksin Covid-19 Bisa Tersedia Hingga Tahun Ini

Baca: Vaksin Covid-19 Segera Datang ke Indonesia: Siap Uji Klinis Tahap 3 & Diproduksi Massal Awal 2021

Seperti yang dilansir South China Morning Post, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan para pemimpin politik seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Tiongkok Xi Jinping, semuanya menyerukan vaksin Covid-19 sebagai barang publik secara global.

Namun pada kenyataannya, banyak negara melakukan kesepakatan dengan perusahaan farmasi untuk memastikan mereka lah yang pertama kali mendapatkan vaksinnya terlebih dahulu.

Ilustrasi vaksin virus corona.
Ilustrasi vaksin virus corona. (Fresh Daily)

Satu dari vaksin potensial telah dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Oxford dan dilisensikan ke AstraZeneca, yang diharapkan akan tersedia untuk warga Inggris pada September.

Pemerintah Inggris mencapai kesepakatan dengan pengembang bulan lalu untuk mendapatkan 30 juta dosis untuk kloter pertama dan 70 juta dosis tambahan kemudian.

Pemerintah Amerika Serikat juga membantu pendanaan pengembangan vaksin itu.

Sebagai imbalannya, mereka akan menerima 300 juta dosis vaksin.

Awal bulan Juni, Perancis, Jerman, Italia, dan Belanda membentuk Aliansi Vaksin Inklusif untuk mempercepat proses pengembangan.

Mereka ingin perusahaan farmasi setuju bahwa produk apa pun yang dikembangkan, nantinya dapat diakses, tersedia, dan terjangkau di seluruh Uni Eropa.

Kanada, Brasil, dan Uni Emirat Arab, yang setuju untuk menjadi tuan rumah uji coba fase 3 untuk vaksin yang dikembangkan oleh tiga perusahaan China, mungkin juga akan mendapatkan keuntungan.

Sebab, pemerintah mereka berusaha untuk mengamankan kesepakatan untuk memiliki vaksin, untuk nantinya diproduksi dan didistribusikan secara lokal.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved