Oxfam: Kelaparan Akibat Pandemi Membunuh Lebih Banyak Orang Dibanding Virusnya Sendiri
Sebuah badan amal Oxfam menyampaikan dampak dari pandemi Covid-19 akan membunuh lebih banyak orang kelaparan dibanding virusnya sendiri.
Jumlah tersebut mencapai lebih dari 10 kali dana yang dibutuhkan untuk bantuan pangan dan pertanian.

Baca: Memprioritaskan Pertanian untuk Cegah Kelaparan di Tengah Pandemi
Terlebih untuk komunitas yang paling rentan dalam menangani COVID-19 menurut PBB.
"Dampak lain akibat COVID-19 jauh lebih luas daripada virus itu sendiri."
"Seperti mendorong jutaan orang termiskin di dunia masuk lebih dalam ke jurang kelaparan dan kemiskinan," ujar Danny Sriskandarajah, kepala eksekutif Oxfam, dikutip dari Sky News.
Dia mengatakan pemerintah dapat menyelamatkan nyawa dengan mendanai penanganan COVID-19.
Pihaknya juga mendukung seruan gencatan senjata global untuk mengakhiri konflik guna mengatasi pandemi ini.

Baca: Bahas Nasib Warga Miskin selama Pandemi, Pakar: Nanti Tidak Mati karena Corona, tapi Kelaparan
"Inggris dapat membuat perbedaan nyata dengan memperjuangkan pembatalan utang pada pertemuan menteri keuangan G20 minggu depan."
"Hal itu untuk membayar langkah-langkah perlindungan sosial seperti hibah tunai untuk membantu orang bertahan hidup," tambahnya.
Adapun, seorang jurnalis bernama John Sparks mengatakan puluhan juta orang di Afrika Selatan telah tersiksa akibat pandemi.
Mereka yang berjuang untuk memberi makan keluarga mereka, sekarang terlibat dalam "pertempuran sengit untuk bertahan hidup" di tengah kehilangan pekerjaan yang meluas.
"Rasa sakit itu terasa di seluruh jutaan imigran dari negara-negara seperti Zimbabwe, Mozambik dan Malawi."
"Mereka berjuang untuk memberi makan diri mereka di Afrika Selatan dan gagal mengirim remitansi kepada orang-orang yang mereka cintai di rumah," jelasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)