Virus Corona
Wilayah Luar Seoul, Korea Selatan Alami Peningkatan Kasus Infeksi Corona
Kasus Covid-19 harian di Korea Selatan pada Jumat (3/7/2020) mencapai angka tertinggi dalam dua pekan terakhir.
Jika benar demikian, ini akan menandai kasus penularan pertama di sebuah sekolah di Korea Selatan.
Sekolah diizinkan pemerintah mengadakan kelas offline pada Juni, tetapi beberapa di antaranya terpaksa ditutup karena infeksi kluster sporadis.
Sejauh ini tidak ada infeksi sekunder dari sekolah yang dilaporkan, tetapi orang tua semakin khawatir tentang keselamatan anak-anak mereka.
Jumlah sekolah ditutup sementara karena wabah corona naik menjadi 522 pada Kamis, terbesar selama sebulan terakhir.
Selama dua bulan terakhir, Seoul menjadi pusat infeksi Covid-19 di Korea Selatan.
Oleh karena itu, pemerintah lebih fokus untuk menangani wabah di ibukota ini.

Baca: Presiden Korea Selatan Serukan Pertemuan Kembali Kim-Trump Sebelum Pemilu AS
Baca: Media Korea Selatan Pastikan Shin Tae-yong Sudah Berada di Indonesia Bulan Juli
Namun, akhir-akhir ini justru banyak klaster yang muncul di luar Seoul hingga pemerintah berpikir akan menerapkan tindakan pencegahan infeksi tidak terbatas, sama halnya dengan Seoul.
"Telah ada serangkaian infeksi kluster kecil di seluruh negeri, yang memberi tekanan besar pada pemerintah provinsi dan otoritas kesehatan," kata Wakil Menteri Kesehatan, Kim Ganglip.
Kim juga menyatakan keprihatinannya karena para lansia menjadi korban utama lonjakan kasus baru di Gwangju.
Tidak ada kematian tambahan, dengan jumlah kematian setop di angka 282.
Tingkat kematian Korea Selatan adalah 2,17 persen.]
Negara ini telah melakukan 1.307.761 tes sejak 3 Januari.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)