Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Update Corona 2 Juli 2020: Tambahan Kasus Baru dan Pasien Sembuh Jadi Rekor Tertinggi

Update Corona di Indonesia, Kamis (2/7/2020), jumlah tambahan kasus baru Corona dan pasien sembuh jadi rekor tertinggi.

Penulis: Daryono
Tribunnews/Irwan Rismawan
Karyawan diambil sample darahnya saat melakukan rapid test di Kantor Pusat ICM (Prima Buana Internusa/PBI) di Jakarta, Senin (29/6/2020). Inner City Management (ICM) mewujudkan komitmennya dalam pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) dengan menggelar rapid test kepada seluruh karyawan yang berada di 41 site kelolaan ICM yang akan berjalan mulai hari ini hingga 6 Juli 2020 dengan total karyawan yang di tes yakni sekitar 1.200 orang. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Gejala dan Ciri Virus Corona

Seseorang yang terpapar virus corona atau Covid-19 akan mengalami berbagai macam gejala.

Gejala virus corona yang paling umum ialah demam tinggi dan batuk kering.

Dalam kasus yang lebih parah, gejala Covid-19 meliputi kesulitan bernapas.

Baca: Update Kasus Corona di Indonesia Kamis (2/7/2020): Tambah 1.624, Total Kasus Positif Ada 59.394

Namun, beberapa dokter yang menangani pasien virus corona, melihat beberapa gejala lain yang biasanya tidak dikaitkan dengan Covid-19.

Seperti yang dilansir Business Insider, wakil direktur medis di perusahaan telemedicine K Health, Dr. Edo Paz, mengungkapkan, "Gejala tambahan yang dialami orang-orang yang terkena virus corona yaitu hilangnya indera pembau dan perasa, sakit perut, nyeri badan, dan mual."

Masalah pencernaan, termasuk mual, diare, dan bahkan muntah, agak lazim pada pasien COVID-19.

David Hirschwerk, seorang spesialis penyakit menular di Northwell Health, penyedia layanan kesehatan terbesar di New York, mengatakan dari apa yang dia lihat, "Ada 10% pasien yang memiliki gejala masalah pencernaan."

Namun, apa yang belum dipahami oleh para dokter adalah mengapa ada begitu banyak gejala virus corona.

"Komunitas medis belum tahu mengapa virus corona mempengaruhi orang secara berbeda, dan beberapa ada yang lebih parah daripada yang lain," kata Paz.

Namun, Dr. Rishi Desai, kepala petugas medis di Osmosis, percaya gejala ada hubungannya dengan bagaimana virus corona masuk dan bergerak ke dalam tubuh orang yang terinfeksi.

"Setiap orang memiliki sistem kekebalan tubuh yang unik, dan akibatnya, beberapa orang akan mengalami reaksi yang agresif terhadap COVID-19, sementara yang lain biasa saja," kata Desai.

"Gejala umumnya timbul sesuai di mana virus berada di dalam tubuh," lanjutnya.

Bagaimana virus COVID-19 bergerak di dalam tubuh manusia?

Masih dilansir Business Insider, Desai mengatakan virus corona yang pertama kali mengenai hidung dan belakang tenggorokan, menyebabkan gejala-gejala seperti flu biasa, termasuk hidung tersumbat, pilek, dan sakit tenggorkan.

Baca: Sering Lakukan Blunder hingga Muncul Kasus Corona Baru, Menkes Selandia Baru Mundur

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved