Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Dunia Catat Rekor Kasus Baru Corona Tertinggi, 183 Ribu Lebih Infeksi & 4.700 Kematian dalam 24 Jam

Pada Minggu (21/6/2020), dunia mencatat penambahan kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19 tertinggi.

Penulis: Ika Nur Cahyani
TARSO SARRAF / AFP
Petugas kesehatan dari layanan tanggap darurat medis membawa Eladio Lopes Brasil (79), yang terinfeksi virus corona baru, dengan tandu yang akan dipindahkan dengan kapal ambulans dari komunitas Portel ke rumah sakit di Breves, di pulau Marajo, negara bagian Para, Brasil, pada 25 Mei 2020. Layanan kapal ambulan memungkinkan pasien COVID-19 yang kritis dipindahkan di daerah yang sangat terpencil yang dikelilingi oleh air di Brasil. 

TRIBUNNEWS.COM - Pada Minggu (21/6/2020), dunia mencatat penambahan kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19 tertinggi.

Selama enam bulan lebih pandemi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 183.000 kasus dan lebih dari 4.700 kematian dalam 24 jam.

Dikutip dari Forbes, terdapat sejumlah fakta dari rekor terbaru ini. 

Hampir setengah dari total kasus baru itu berasal dari Brasil dan Amerika Serikat.

Baca: WHO Peringatkan Wabah Covid-19 Meningkat dengan Cepat, Kini di Fase Baru & Berbahaya

Baca: Kabar Buruk! WHO Peringatkan Corona Masuki Fase Paling Berbahaya di Saat Orang Mulai Bosan di Rumah

Petugas Polisi Polres Cimahi mengatur arus lalulintas disaat warga berbelanja di Pasar Tagog Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (23/05/2020). Menghadapi hari Raya Iedul Fitri 1441 H, warga tidak dapat menahan diri untuk berbelanja yang berakibat pada terjadinya kerumunan massa di Pasar Tagog Padalarang. Jika mengikuti protokol kesehatan dari WHO, kerumunan massa merupakan salah satu perantara tertularnya virus covid-19. TRIBUN JABAR/zelphi
Petugas Polisi Polres Cimahi mengatur arus lalulintas disaat warga berbelanja di Pasar Tagog Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (23/05/2020). Menghadapi hari Raya Iedul Fitri 1441 H, warga tidak dapat menahan diri untuk berbelanja yang berakibat pada terjadinya kerumunan massa di Pasar Tagog Padalarang. Jika mengikuti protokol kesehatan dari WHO, kerumunan massa merupakan salah satu perantara tertularnya virus covid-19. TRIBUN JABAR/zelphi (TRIBUN JABAR/ZELPHI)

Lantaran kasus Covid-19 di kedua negara itu akhir-akhir ini terus meningkat.

Bahkan baru-baru ini Brasil telah melampaui 1 juta kasus infeksi.

Menurut WHO, Brasil melaporkan 54.771 kasus baru, diikuti AS sejumlah 36.617 dan disusul India sebanyak 15.400.

Minggu lalu Organisasi Kesehatan Dunia ini telah memperingatkan dunia sedang memasuki fase baru dan berbahaya.

Sebab sebagian besar negara telah mencabut aturan tinggal di rumah.

"Dunia berada dalam fase baru yang berbahaya. Virus ini masih menyebar dengan cepat, masih mematikan dan sebagian besar orang masih rentan."

"Kami meminta semua negara dan semua orang untuk melakukan kewaspadaan ekstrim," kata Tedros pada Jumat (20/6/2020), dikutip dari The Hill.

Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, telah memperingatkan pandemi corona semakin cepat.

Baca: Toko Ritel di Brasil Mulai Dibuka Kembali setelah 2 Bulan Ditutup karena Virus Corona

Baca: Rahasia Donald Trump Diungkap Mantan Pejabat, Xi Jinping, Uighur hingga Digosipin Staf Gedung Putih

Favela Brasilandia yang terlihat sangat padat untuk tempat tinggal.
Favela Brasilandia yang terlihat sangat padat untuk tempat tinggal. (Sky News)

Minggu ini terhitung sudah 153 hari berturut-turut WHO merilis laporan situasi tentang status pandemi corona.

Sama halnya dengan kasus infeksi, lebih dari dua pertiga kematian baru juga dilaporkan Benua Amerika pada Minggu lalu.

Amerika Serikat dan Brasil, negara yang memiliki populasi terbesar ketiga dan keenam ini terus mencatat lonjakan kasus infeksi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved