Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

New Normal Akan Diterapkan Bertahap, Yurianto: Jangan Diekspresikan dengan Merasa Bebas

Jubir Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menegaskan new normal bukanlah euforia yang kemudian diekspresikan dengan merasa bebas.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
YouTube BNPB Indonesia
Achmad Yurianto 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto mengatakan, sebentar lagi sejumlah daerah akan mulai mengimplementasikan kebiasaan baru atau new normal.

Menurut Yurianto, penerapan new normal tersebut ke depannya akan dilakukan oleh banyak daerah sejalan dengan aktifnya kembali aktivitas produktif masyarakat untuk mempertahankan kinerja keseluruhan.

Kendati demikian, Yuri menegaskan, hal itu bukanlah euforia yang kemudian diekspresikan masyarakat dengan merasa bebas melakukan apapun dan mengabaikan protokol kesehatan.

Baca: New Normal, DPRD DKI Sarankan Anies Atur Jam Masuk dan Keluar Kantor, Bikin 3 Gelombang

"Beberapa saat yang akan datang,banyak daerah secara bertahap akan mulai mengimplementasikan kebiasaan baru ini sejalan dengan mulai dijalankannya kembali aktivitas-aktivitas produktif dalam rangka mempertahankan kinerja keseluruhan kita."

"Oleh karena itu, ini bukan sebuah euforia yang kemudian diekspresikan dengan merasa bebas untuk melakukan apapun, bertindak apapun, bebas untuk siapapun dengan mengabaikan protokol kesehatan, mengabaikan kebiasaan-kebiasaan baru yang harus dibentuk," tegas Yuri dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Selasa (2/6/2020).

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Senin (1/6/2020).
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). (BNPB)

Yuri pun mengimbau pada setiap keluarga agar betul-betul melindungi seluruh keluarganya dari ancaman Covid-19.

Ia pun berpesan supaya masyarakat tidak berbondong-bondong memenuhi pusat perbelanjaan ketika sudah kembali dibuka.

Terlebih, Yuri menambahkan, apabila membawa orang-orang yang sangat rentan terserang Covid-19.

Baca: Sambut New Normal, DPRD DKI Beri Saran Kepada Anies Untuk Atur Jam Masuk dan Keluar Kantor

"Apabila kemudian ada beberapa pusat perbelanjaan yang mulai dibuka, bukan berarti kemudian kita memiliki kebebasan dengan membawa orang tua kita, membawa orang-orang yang memiliki komorbid, hipertensi, sakit ginjal, kencing manis, untuk kemudian berbondong-bondong ke pusat perbelanjaan," kata Yuri.

"Atau pun membawa anak-anak kita, balita kita ke tempat-tempat itu. Risiko ini akan menjadi semakin besar," sambungnya.

Oleh karena itu, Yuri menambahkan, kebiasaan baru yang mengedepankan protokol kesehatan harus mulai ditanamkan pada keluarga mulai saat ini.

Adaptasi Kebiasaan Baru Mutlak Harus Dijalankan

Yuri juga menyampaikan bahwa adaptasi kebiasaan baru merupakan hal yang mutlak untuk dijalankan.

"Adaptasi kebiasaan baru ini mutlak harus kita jalankan," ujarnya.

Menurut Yuri, basis perubahan ini terletak pada edukasi terus-menerus di dalam keluarga.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved