Klarifikasi: Viral Kondisi Wisma Atlet Pademangan dan Prosedur Tes Corona WNI dari Luar Negeri

Namun hal tersebut kurang dapat diterapkan di Indonesia.

"Yang membuat kecewa waktu itu adalah adanya rapid test, padahal dari negara asal sudah ada health certificate yang tidak sembarangan bisa didapat," ungkap Janto.

Janto menyebut begitu sampai di bandara, semua WNI harus menjalani rapid test semua.

"Kecuali yang punya health certificate swab test, bisa langsung pulang, padahal di luar negeri tidak mudah untuk PCR," ungkapnya.

Baca: Baru Tiba di Bandara Narita Jepang, Seorang WNI Terdeteksi Terpapar Covid-19

"Kalau di Australia, jika tidak ada gejala batuk, flu, demam, mereka tidak mau PCR," imbuhnya.

Janto menyebut rombongan istrinya tiba di Soetta sekira pukul 16.30 WIB dan menunggu lama untuk rapid test di Bandara.

Namun Janto menegaskan jika sekarang prosedur yang dianggap kurang baik pada waktu ini telah berubah.

"Kalau dulu, di tanggal 20 semua di-rapid test, dan misal hasilnya non reaktif namun tak punya surat keterangan PCR harus dibawa ke Wisma Atlet Pademangan," ujarnya.

Janto menyebut melakukan tes PCR kepada orang yang hasil rapid test-nya negatif kurang pas.

"Nah hasil PCR kan juga tidak langsung keluar, harus nunggu beberapa hari di sana, terlalu lama dan campur dengan orang-orang yang tidak jelas kondisinya, kalau fasilitas lumayan, cuma prosedurnya yang ngeri dan cukup melelahkan," jelas Janto.

Klarifikasi

Berikut klarifikasi informasi yang beredar tersebut.

Narasi: "Kalo punya surat haail tes medis, amaan, bisa capcus."

"Ini nggak bener, jadi hasil tes medis yang bukan PCR, harus tetap rapid test dan harus tetap PCR. Jadi seakan-akan hasil tes dari luar negeri tidak dianggap, kecuali dengan jelas sudah dilakukan PCR, bisa pulang tidak perlu lanjut ke Wisma Atlet Pademangan," ujar Janto.

"Kalau keterangan biasa saja, bahwa ini sehat, suhunya bener, tidak ada batuk tidak ada flu tidak demam, harus dibawa ke Wisma Atlet Pademangan," imbuhnya.