Virus Corona
Said Iqbal Sebut Istilah New Normal Buat Bingung Buruh dan Rakyat Kecil
Said Iqbal, menilai istilah new normal atau kenormalan baru yang sedang dipersiapkan pemerintah membingungkan para buruh dan masyarakat kecil.
Di industri otomotif dan elekrtonik, suku cadang makin menipis.
Baca: 142 BUMN Harus Punya Task Force Penanganan Covid-19 di Fase New Normal
Di industri farmasi, bahan baku obat juga makin menipis.
Sementara di industri pertambangan, jumlah ekspor bahan baku menurun.
Fakta keempat, PHK besar-besaran yang terjadi di industri pariwisatan, UMKM, dan sepinya order yang diterima transportasi online hingga kini belum ada solusi.
Bahkan di industri manufaktur, ancaman PHK terhadap ratusan ribu buruh sudah di depan mata.
Menghadapi situasi dimana sedang terjadi PHK besar-besaran, yang dibutuhkan bukan new normal.
Adapun yang dibutuhkan saat ini adalah mempersiapkan solusi terhadap ancaman PHK, agar jutaan buruh bisa bekerja kembali.
Tidak dengan meminta masyarakat mencari kerja sendiri.
Fakta kelima, tanpa new normal pun sebenarnya masih banyak perusahaan yang masih meminta buruhnya tetap bekerja.
Dengan demikian, yang dibutuhkan para buruh dan pengusaha bukan new nomal.
Tetapi regulasi dan strategi untuk memastikan bahan baku impor bisa masuk dan selalu tersedia di industri.
“Di sisi lain penting untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar. Karena sebagian perusahaan meliburkan karyawan atau melakukan PHK akibat profit perusahaan menipis bahkan negatif, akibat mereka harus membeli bahan baku dari impor dengan harga dollar dan menjual dengan rupiah yang sudah terpuruk,” katanya.
Mengenal New Normal Beserta Panduan Pencegahan Covid-19 di Tempat Kerja
Berikut penjelasan mengenai new normal, beserta panduan pencegahan Covid-19 di tempat kerja.
Istilah new normal kini sudah tak asing didengar oleh masyakat.