Virus Corona
Tiga Hari Berturut-turut Tak Ada Tambahan Kasus Baru Covid-19 di Kabupaten Gunungkidul
Sampai saat ini, terdapat 1.199 ODP Dan 129 PDP. Sebanyak 2 ODP dan 4 PDP menjalani perawatan, 6 ODP dan 21 PDP meninggal dunia.
Jenazah kemudian dimakamkan di Genjahan, Ponjong yang merupakan tempat asalnya.
"Proses pemakaman dilakukan berdasarkan protokol Covid-19, di mana para relawan juga mengenakan APD lengkap," kata Iswandoyo.
Pengawasan Tempat Wisata
Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul akan memperketat penjagaan di pintu-pintu masuk wisata. Pengetatan dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi libur Lebaran.
Sekretaris Dispar Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan ada kemungkinan lebih banyak warga yang berusaha masuk ke obyek-obyek wisata, terutama di kawasan pantai.
"Karena itu penjagaan di pintu masuk wisata akan lebih kami tingkatkan pada libur Lebaran ini," kata Harry dihubungi pada Senin (25/5/2020).
Baca: Satroni Minimarket di Tanjungkarang, Kawanan Pencuri Jebol ATM Bawa Kabur Uang Ratusan Juta
Sebagai informasi, Dispar Gunungkidul telah memutuskan untuk menutup seluruh tempat wisata sejak Maret lalu.
Kebijakan diambil sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di pusat-pusat keramaian.
Petugas dari Dispar hingga anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) pun dilibatkan dalam penjagaan tersebut.
Khusus pantai, Dispar Gunungkidul turut menggandeng Tim SAR (Search And Rescue) untuk menjaga di pintu retribusi.
"Warga yang datang kami ingatkan agar tidak masuk ke lokasi wisata dan diminta berputar balik," jelas Harry.

Tak hanya di pintu-pintu wisata, Harry juga menyebut sejumlah pegawai dari Dispar turut ditempatkan di tiap Posko Penyekatan di perbatasan kabupaten.
Mereka berkoordinasi dengan Polres Gunungkidul sebagai pelaksana posko.
Heru Purwanto selaku Bagian Pemasaran Pokdarwis Nglanggeran mengungkapkan selama bulan Ramadan lalu masih ada sejumlah wisatawan yang tetap ingin masuk.
Baca: Jelang Dortmund vs Bayern Munchen Bundesliga, Adu Tajam Haaland Lawan Lewandowski
Anggota Pokdarwis Nglanggeran pun harus berjaga selama 24 jam penuh secara bergantian, untuk menginformasikan wisatawan jika tempat wisata tersebut masih ditutup untuk umum.