Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

WHO Prihatin Negara Berkembang Alami Peningkatan Kasus Infeksi Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merasa prihatin dengan peningkatan kasus infeksi Covid-19 di negara berkembang.

Penulis: Ika Nur Cahyani
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Warga saat berbelanja di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (18/5/2020). Pedagang kembali meramaikan pasar Tanah Abang, saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang penutupan sementara Pasar Tanah Abang hingga 22 Mei 2020 untuk mengurangi kerumunan orang di ruang publik guna mencegah penyebaran COVID-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merasa prihatin dengan peningkatan kasus infeksi Covid-19 di negara berkembang.

Sementara di satu sisi negara maju dan kaya mulai bangkit dari penguncian.

Badan kesehatan global pada Rabu (20/5/2020) mengatakan bahwa ada 106.000 kasus infeksi baru dalam 24 jam terakhir, sebagaimana dilaporkan Al Jazeera

Baca: WHO Catat Rekor Tertinggi Covid-19 di Dunia, 106 Ribu Kasus Baru dalam Waktu 24 Jam

Baca: Istilah Herd Immunity Viral, WHO Ingatkan Bahayanya Jika Samakan Manusia dengan Hewan Ternak

Angka ini merupakan peningkatan terbesar dalam satu hari sejak pandemi Covid-19 mulai pada Desember 2019.

"Kami masih memiliki jalan panjang untuk menghadapi pandemi ini," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus di depan awa pers.

"Kami sangat prihatin dengan meningkatnya kasus di negara berpenghasilan rendah dan menengah," tambahnya.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (VOA)

Tedros menyoroti kasus infeksi yang akhir-akhir ini terus naik diantara negara berkembang.

Sementara itu Kepala Program Kedaruratan WHO, Mike Ryan memprihatinkan angka infeksi dunia sudah mencapai 5 juta.

"Kami akan segera mencapai tonggak tragis dari lima juta kasus," ujarnya.

Sebelumnya WHO mendapat kecaman keras dari Presiden AS, Donald Trump beserta sejumlah jajarannya.

WHO dituduh china-sentris dalam penanganan Covid-19 ini.

Bahkan minggu ini Trump kembali mengancam akan menarik pendanaan kepada WHO secara permanen.

Trump mengumumkan hal tersebut beserta kecaman lainnya lewat surat online pada Twitter pribadinya.

Tedros mengakui menerima surat dari Trump, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.

Tedros mengatakan dia berkomitmen untuk bertanggungjawab dan akan melakukan peninjauan atas respons terhadap pandemi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved