Virus Corona
Peneliti AS: Tekan Respons Kekebalan Tubuh Awal Dapat Bantu Perangi Covid-19
Para peneliti di Amerika Serikat telah mengusulkan apa yang mereka sebut sebagai metode 'berlawanan dengan intuisi' dalam mengobati Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Para peneliti di Amerika Serikat telah mengusulkan apa yang mereka sebut sebagai metode 'berlawanan dengan intuisi' dalam mengobati Covid-19.
Yaitu dengan menekan sementara respons imun tubuh pada tahap awal saat pasien terpapar infeksi corona.
Hal itu dilakukan untuk mencegah timbulnya gejala yang lebih parah di kemudian hari.
Setelah meneliti metode untuk membandingkan Covid-19 dengan flu, para peneliti menemukan perkembangan, penyakit corona bergerak lebih lambat.
Temuan tersebut tertulis dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Journal of Medical Virology.
Menurut jurnal tersebut, respons imun selanjutnya mungkin menjadi alasan pasien Covid-19 mendapati gejala yang lebih parah.

Baca: Hampir Temukan Hal Mendasar Infeksi Corona, Peneliti di AS Tewas Tertembak
"Berdasarkan hasil pemodelan matematika, kami mengusulkan ide berlawanan."
"Rejimen singkat dari obat penekan kekebalan yang tepat diterapkan pada awal proses penyakit dapat meningkatkan hasil pasien," kata Sean Du, seorang peneliti dari University of Southern California dan co-penulis jurnal tersebut, dikutip Tribunnews dari SCMP.
"Dengan agen penekan yang tepat, kita mungkin dapat menunda respons imun adaptif."
"Lalu mencegahnya mengganggu respons imun bawaan, yang memungkinkan virus dan sel-sel yang terinfeksi tereliminasi lebih cepat," tambahnya.
Menurutnya, cara sistem kekebalan tubuh manusia merespons patogen invasif dapat dibagi menjadi dua jenis: bawaan dan adaptif.
Respon bawaan tidak spesifik dan diaktifkan dengan cepat untuk menyerang sel asing di dalam tubuh setelah terdeteksi.
Respons adaptif dimulai beberapa hari kemudian jika bug masih terdeteksi dan spesifik untuk jenis patogen tertentu.
Flu adalah penyakit yang bergerak cepat.
Waktu inkubasinya adalah 48 jam atau kurang dan infeksi biasanya sembuh dalam tiga hingga lima hari.

Baca: Peneliti Nilai Pandemik Covid-19 Akan Pengaruhi Kriteria Suksesor KSAL dan KSAU