Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Korea Selatan Sukses Tangani Corona hingga Nol Kasus, Dilakukan Tanpa 'Lockdown'

Untuk pertama kalinya sejak Febrauri 2020 lalu, Korea Selatan melaporkan tidak adanya tambahan kasus baru virus Corona atau Covid-19

Penulis: Daryono
AFP/Ed JONES
Seorang pria berbicara kepada seorang perawat selama tes virus corona di sebuah bilik pengujian di luar RS Yangji, Seoul, Selasa (17/3/2020). Sebuah rumah sakit di Korea Selatan telah memperkenalkan "bilik telepon" - fasilitas pengujian coronavirus agar staf medis tidak perlu menyentuh pasien secara langsung dan mengurangi waktu disinfeksi. 

Diringkas Menjadi 4 Strategi

Kim mengatakan apabilan diringkas, penanganan Corona di Korsel dirangkum dalam 4 strategi yang dilakukan Korea Selatan

Berikut 4 strategi Korea Selatan

1. Pengetesan yang agresif

"Inilah inti dari pertarungan kami. Kami (Korea Selatan) bisa mengetes hingga 20.000 kasus per hari. Pada akhir Maret, kami telah melakukan 466.000 tes," ujarnya.

Luar biasanya, Korea Selatan hanya menggunakan PCR dengan sampel yang diambil secara swab, bukan rapid test seperti di Indonesia, karena PCR dinilai jauh lebih akurat dalam mengidentifikasikan infeksi.

Untuk meningkatkan kecepatan dan kenyamanan tes PCR, Korea Selatan mengadakan pengetesan drive through di mana seseorang diambil sampelnya dalam keadaan masih di dalam mobil.

Seluruh proses pengambilan sampel secara drive through hanya butuh waktu kurang dari 10 menit.

Keunggulan lainnya dari tes drive through adalah lokasinya tidak perlu didisinfeksi setiap saat.

2. Pelacakan yang menyeluruh dan sigap

Dalam melakukan pelacakan kontak, Korea Selatan mengandalkan teknologi, seperti sejarah transaksi kartu kredit, rekaman CCTV, aplikasi dan GPS.

Informasi yang relevan, seperti riwayat perjalanan orang yang terinfeksi, kemudian dibuka ke publik lewat pengumuman via pesan singkat, aplikasi dan secara online agar orang yang berkontak bisa menjalani pengetesan.

 3. Perawatan pasien

Kim berkata bahwa pemerintah Korea Selatan menyadari bahwa pasien Covid-19 bisa tidak bergejala (asimptomatik).

Oleh sebab itu, deteksi dini dan perawatan intensive seawal mungkin menjadi kunci penting dalam upaya penanganan wabah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved