Virus Corona
Korea Selatan Sukses Tangani Corona hingga Nol Kasus, Dilakukan Tanpa 'Lockdown'
Untuk pertama kalinya sejak Febrauri 2020 lalu, Korea Selatan melaporkan tidak adanya tambahan kasus baru virus Corona atau Covid-19
TRIBUNNEWS.COM - Kabar gembira datang dari Korea Selatan.
Dikutip dari TheGuardian, untuk pertama kalinya sejak Februari 2020 lalu, Korea Selatan melaporkan tidak adanya tambahan kasus baru virus Corona atau Covid-19 yang berasal dari kasus lokal.
Pada Kamis kemarin, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) hanya melaporkan empat kasus corona baru yang kesemuanya adalah kasus impor.
Akhir-akhir ini, pertumbuhan infeksi Covid-19 di negeri gingseng itu memang melambat.
Keberhasilan Korea Selatan menekan kasus baru Corona hingga nol kasus ini dilakukan tanpa menerapkan lockdown.

Lantas apa yang dilakukan Korea Selatan?
Mengutip Kompas.com, pada awal April lalu, Duta Besar Korea untuk Indonesia, Kim Chang-Beom menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan Korea Selatan dalam mengatasi virus Corona.
Penjelasan Dubes dilakukan dalam webinar yang diadakan oleh School of Government & Public Policy Indonesia, Senin (6/4/2020).
Dalam penjelasannya, Kim Chang-Beom, Korea Selatan menangani wabah virus corona tanpa melakukan lockdown maupun pembatasan transportasi, bahkan di kota Daegu sekalipun.
Dia berkata bahwa poin utama cara kerja pemerintah Korea Selatan dalam melawan Covid-19 bisa disingkat menjadi TRUST, yakni transparency (transparansi), robust screening and quarantine (skrining dan karantina yang kuat), universally applicable testing (tes yang universal), strict control (kontrol yang ketat) dan treatment (perawatan).
Dalam penanganan Covid-19, pemerintah Korea Selatan juga membentuk gugus tugas seperti Indonesia.
Gugus tugas ini dipimpin langsung oleh Perdana Menteri dan melibatkan seluruh pemerintah daerah dan pemerintah provinsi.

Lewat kerja sama yang terpusat ini, pemerintah Korea Selatan bisa dengan sigap mengalokasikan sumber daya sesuai kebutuhan.
Apabila ada satu provinsi yang kekurangan tempat tidur atau petugas medis, koordinasi bisa dilakukan untuk menyediakan tempat tidur di rumah sakit provinsi sekitar dan mengirim petugas medis dari provinsi lain.
"Ini semacam gotong royong," kata Kim.