Kamis, 2 Oktober 2025

Ramadhan 2020

Penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang Salat Tarawih di Masjid Berdasarkan Hadist dan Ayat Al Qur'an

Pada acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (28/4/2020), Ustadz Abdul Somad menjelaskan perihal salat Tarawih di rumah selama wabah Covid-19 ini.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Youtube channel Ustadz Abdul Somad Official
Bagaimana Jika Imam Tak Banyak Hafal Ayat Quran ? Ini Kata Ustaz Abdul Somad 

Ustadz bercerita bahwa hal ini terjadi karena semua biaya operasional masjid dilakukan warga.

Sehingga ketua masjid hanya bisa melakukan upaya semampunya.

"Jadi sebenarnya masalahnya tidak sesimpel sederhana Fikih, di sana ada masalah sosial, ekonomi," jelas UAS.

Kembali ke salat Tarawih di rumah, Rasulullah di beberapa malam menjalankan salat sunnah itu di rumahnya.

"Tentang masalah salat tarawih, orang bisa salat tarawih di rumah karena Rasulullah salat tarawih malam pertama, malam kedua, malam ketiga, nabi tidak keluar lagi," jelas UAS.

Nabi khawatir bila beliau berjamaah terus akan membuat umatnya menganggap hal itu menjadi suatu kewajiban.

Menurutnya, salat Tarawih berjamaah bisa tetap dilaksanakan di dalam rumah bersama keluarga terdekat.

Begitupun ibadah yang diutamakan saat Ramadan, yakni tadarus dan salat witir.

Sementara itu untuk salat Jumat, dalam sebuah hadits dari Muslim.or.id disebutkan: 

مَنْ تَرَكَ ثَلاَثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِهِ

"Barangsiapa meninggalkan shalat Jum’at sebanyak tiga kali karena lalai terhadap shalat tersebut, Allah akan tutupi hatinya." (HR. Abu Daud no. 1052, An Nasai no. 1369, dan Ahmad 3: 424. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih).

UAS mengatakan, bila takut dengan adanya wabah, dalam Islam diajarkan:

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS Al Baqarah: 195)

"Hanya saja wabah zaman dulu berbeda dengan wabah zaman sekarang," ungkap UAS.

"Zaman dulu hanya terjadi di Mesir saja, pernah ditulis bahwa dulu 20 juta lalu ketika diserang wabah hanya ada 2,5 juta, sisanya habis," sambungnya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved