Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Carut Marut Penyaluran Bansos: Jutaan KK 'Ngaco', Paket Ditarik, hingga Tas Jinjing Bikin Terhambat

Penyaluran bantuan sosial (bansos) di masa pandemi virus corona covid-19 tidak berjalan sesuai harapan. Mulai KK invalid hingga soal tas jinjing.

Tribunnews/JEPRIMA
Menteri Sosial Juliari P Batubara didampingi Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Pepen Nazaruddin (batik coklat kacamata) saat menyerahkan batuan secara simbolik kepada warga di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (24/4/2020). Sebanyak 1,3 juta keluarga terdampak wabah covid 19 mendapatkan bantuan sembako presiden RI melalui Kementerian Sosial RI. Tribunnews/Jeprima 

"Terlampir, data terakhir per 28 April 2020 terdapat 9,4 juta KK yang dengan kerumitannya harus dibagi ke dalam 9 pintu bantuan. Itulah kenapa provinsi Jawa Barat yang bertanggung jawab di 2 pintu dari 9 pintu bantuan, memilih turun duluan dari tanggal 15 April 2020 kepada yang warga datanya sudah bersih dan clear," tutur Emil.

Adapun tujuh pintu bantuan lainnya merupakan kewenangan dari pemerintah pusat, pemerintah kota kabupaten, bantuan Kementrian Soial dan Kementrian Desa.

Pemkot Jakarta Timur Tarik Ratusan Bansos

Sementara itu di Jakarta, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menarik ratusan paket bansos berupa sembako yang akan disalurkan ke warga terdampak pandemi covid-19.

Hal ini dilakukan Pemkot Jaktim diduga karena ratusan bansos tersebut salah sasaran.

Dilansir Kompas.com, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan pihaknya akan merevisi data penerima bantuan sosial.

Menteri Sosial Juliari P Batubara didampingi Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Pepen Nazaruddin (batik coklat kacamata) saat menyerahkan batuan secara simbolik kepada warga di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (24/4/2020). Sebanyak 1,3 juta keluarga terdampak wabah covid 19 mendapatkan bantuan sembako presiden RI melalui Kementerian Sosial RI. Tribunnews/Jeprima
Menteri Sosial Juliari P Batubara didampingi Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Pepen Nazaruddin (batik coklat kacamata) saat menyerahkan batuan secara simbolik kepada warga di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (24/4/2020). Sebanyak 1,3 juta keluarga terdampak wabah covid 19 mendapatkan bantuan sembako presiden RI melalui Kementerian Sosial RI. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Sebab, sebelumnya penyaluran bansos masih belum merata dan masih ditemukan ada warga mampu yang terdaftar menerima bansos.

"Saya sebagai aparatur tidak memberikan (bantuan kepada warga mampu), saya tahan. Kurang lebih ada 874 paket yang saya tahan dan akan dikembalikan, dan kita akan revisi datanya," kata Anwar dalam keterangannya, Rabu (29/4/2020).

Anwar juga menegaskan para warga yang berhak menerima bansos merupakan warga yang kurang mampu.

Ia pun memberikan imbauan kepada warga yang merasa kurang mampu dalam hal perekonomian karena dampak pandemi Covid-19 agar segera melapor pihak RT dan RW agar terdata sebagai penerima bansos.

"(Warga kurang mampu) Segera mendaftar ke kelurahan atau RT/RW-nya supaya (pembagian bansos) yang berikutnya mereka kebagian dan terdata," ujar Anwar.

Baca: Komisi VIII DPR Minta Pemerintah Mutakhirkan Data Penerima Bansos

Tas Jinjing Bikin Bansos Tersendat

Selain data, penyaluran bansos juga terganjal beberapa faktor lain, termasuk kemasan tas jinjing.

Hal ini diungkap Menteri Sosial Juliari Batubara.

Juliara menyebut meski paket sembako sudah tersedia, namun terjadi keterlambatan dalam produksi tas jinjing yang digunakan untuk mengemas sembako.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved