Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Jokowi Minta Distribusi Logistik Tak Terganggu Selama Pandemi Corona

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk memastikan distribusi logistik berjalan lancar.

TRIBUN/HO/BIRO PERS
Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas virtual tentang ketahanan pangan dan larangan mudik Lebaran 2020, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Dalam upaya meminimalisir penyebaran Covid-19 Presiden Jokowi mengeluarkan peraturan terkait larangan mudik Lebaran 2020 bagi seluruh warga Indonesia. TRIBUNNEWS/HO/BIRO PERS 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk memastikan distribusi logistik berjalan lancar.

Untuk itu, ia menginstruksikan agar distribusi ke sejumlah wilayah tak boleh tergangu.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan arahan dalam rapat terbatas terkait lanjutan pembahasan antisipasi kebutuhan bahan pokok melalui video conferense, Selasa (28/4/2020).

Baca: Komnas HAM Catat Potensi Pelanggaran HAM oleh Oknum Kepolisian dalam Masa Pandemi Covid-19

"Pastikan distribusinya baik sehingga daerah yang mengalami defisit kebutuhan pokoknya dapat disuplai melalui distribusi dari daerah yang surplus," kata Jokowi.

Presiden Jokowi menyadari, ada beberapa wilayah yang mengalami gangguan arus logistik dengan jalur udara.

Terlebih, hal itu disebabkan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah tersebut.

Baca: Ekonom: Investasi Langsung Diperlukan Untuk Atasi Dampak Pandemi Covid-19

"Saya akan cek terus ini karena dengan penerapan PSBB dari beberapa provinsi. Karena yang namanya pesawat kalau yang jalan hanya kargonya saja, penumpangnya tidak, tentu saja hitung-hitungannya akan sangat sulit," ucapnya.

Jokowi pun mengatakan, dirinya mendapati laporan soal bahan kebutuhan pokok yang mengalami defisit di sejumlah provinsi.

Ia lantas membeberkan ada tujuh provinsi mengalami defisit stok beras, 11 provinsi defisit stok jagung, dan 23 provinsi defisit stok cabai besar.

Baca: Innalillahi Wainnaillaihi Rojiun, Wali Kota Tanjung Pinang Meninggal Karena Covid-19

Meski begitu, Jokowi tidak menyebutkan provinsi yang mengalami defisit.

"Stok cabai rawit defisit di 19 provinsi. Stok bawang merah diperkirakan juga defisit di satu provinsi dan stok telur ayam defisit di 22 provinsi," kata Jokowi.

Jokowi pun menyampaikan stok minyak goreng diperkirakan cukup untuk 34 provinsi.

Sedangkan stok gula pasir diperkirakan defisit di 30 provinsi. Begitu juga dengan stok bawang putih yang diperkirakan defisit di 31 provinsi.

Stok Beras Aman Hingga Akhir Mei

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved