virus corona
UPDATE Kasus Corona di Jawa Tengah 22 April 2020: Ada 30 Kasus Baru, Kematian Tambah 8
Perkembangan kasus sebaran virus corona (Covid-19) di wilayah Jawa Tengah, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Meninggal: 52
Sulawesi Selatan
Terkonfirmasi: 387
Sembuh: 75
Meninggal: 30
Banten
Terkonfirmasi: 337
Sembuh: 29
Meninggal: 35
Bali
Terkonfirmasi: 152
Sembuh: 47
Meninggal: 4
Papua
Terkonfirmasi: 123
Sembuh: 28
Meninggal: 6
Nusa Tenggara Barat
Terkonfirmasi: 108
Sembuh: 11
Meninggal: 4
Kalimantan Selatan
Terkonfirmasi: 107
Sembuh: 9
Meninggal: 6
Sumatera Utara
Terkonfirmasi: 93
Sembuh: 21
Meninggal: 10
Sumatera Selatan
Terkonfirmasi: 89
Sembuh: 5
Meninggal: 3
Kalimantan Tengah
Terkonfirmasi: 82
Sembuh: 9
Meninggal: 4
Sumatera Barat
Terkonfirmasi: 81
Sembuh: 13
Meninggal: 8
Kepulauan Riau
Terkonfirmasi: 81
Sembuh: 8
Meninggal: 8
Kalimantan Utara
Terkonfirmasi: 77
Sembuh: 2
Meninggal: 1
Daerah Istimewa Yogyakarta
Terkonfirmasi: 75
Sembuh: 30
Meninggal: 7
Kalimantan Timur
Terkonfirmasi: 69
Sembuh: 11
Meninggal: 1
Sulawesi Tenggara
Terkonfirmasi: 37
Sembuh: 4
Meninggal: 2
Riau
Terkonfirmasi: 35
Sembuh: 9
Meninggal: 4
Kalimantan Barat
Terkonfirmasi: 31
Sembuh: 7
Meninggal: 3
Sulawesi Tengah
Terkonfirmasi: 29
Sembuh: 3
Meninggal: 3
Lampung
Terkonfirmasi: 27
Sembuh: 10
Meninggal: 5
Sulawesi Utara
Terkonfirmasi: 20
Sembuh: 5
Meninggal: 3
Maluku
Terkonfirmasi: 17
Sembuh: 10
Meninggal: 0
Jambi
Terkonfirmasi: 13
Sembuh: 1
Meninggal: 0
Maluku Utara
Terkonfirmasi: 12
Sembuh: 2
Meninggal: 0
Bengkulu
Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 1
Meninggal: 1
Kepulauan Bangka Belitung
Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 2
Meninggal: 1
Sulawesi Barat
Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 1
Meninggal: 1
Papua Barat
Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 0
Meninggal: 1
Aceh
Terkonfirmasi: 7
Sembuh: 4
Meninggal: 1
Gorontalo
Terkonfirmasi: 7
Sembuh: 0
Meninggal: 1
Nusa Tenggara Timur
Terkonfirmasi: 1
Sembuh: 0
Meninggal: 0
Jokowi Larang Mudik Selama Pandemi Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, berdasarkan hasil kajian di lapangan serta hasil survei Kementerian Perhubungan, masih terdapat 24 persen warga Indonesia yang bersikeras untuk mudik di tengah pandemi corona.
Sementara itu, 7 persen warga telah mudik dan 68 persen lainnya memutuskan untuk tidak mudik.
Menurut Jokowi, angka 24 persen warga yang ingin untuk tetap mudik tersebut masih sangatlah besar.
Sementara itu, ia menyampaikan, sejumlah bantuan sosial telah tersalurkan.
Baca: Pemerintah Larang Mudik, Ini Sanksi Jika Pemudik Nekat Keluar dari Zona Merah
Baca: Mudik Dilarang, Angkutan Umum, Mobil Pribadi dan Pemotor Tidak Boleh Keluar-Masuk Wilayah Zona Merah
"Bantuan sosial mulai dilaksanakan kemarin, pembagian sembako, kartu prakerja sedang berjalan, minggu ini bansos tunai sudah dikerjakan," kata Jokowi, Selasa siang.
Dari situlah, Jokowi kemudian memutuskan untuk melarang seluruh warganya melakukan mudik.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas melalui video conference, yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (21/4/2020).
"Dari sini lah kemudian saya ingin mengambil keputusan, setelah larangan mudik bagi ASN, TNI, Polri dan pegawai BUMN sudah kita lakukan pada minggu yang lalu, pada rapat hari ini, saya ingin menyampaikan juga bahwa mudik semuanya akan diarang," kata Jokowi.
"Oleh sebab itu, saya minta persiapan-persiapan terkait ini dipersiapkan," sambungnya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)