virus corona
UPDATE Kasus Corona di Jawa Tengah 22 April 2020: Ada 30 Kasus Baru, Kematian Tambah 8
Perkembangan kasus sebaran virus corona (Covid-19) di wilayah Jawa Tengah, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia masih mengalami peningkatan.
Hingga Rabu (22//4/2020), terdapat penambahan 283 kasus positif Covid-19 yang tersebar di sejumlah wilayah tanah air.
Sehingga, kini total pasien positif Covid-19 di Indonesia mencapai 7.418 orang.
Sementara di wilayah Provinsi Jawa Tengah, berdasarkan pantauan Tribunnews.com di laman covid19.go.id, terdapat 479 kasus positif corona per 22 April 2020 pukul 16.00 WIB.
Jumlah tersebut meningkat sebanyak 30 kasus.
Sebelumnya, jumlah pasien positif corona di Jawa Tengah tercatat 449 orang per 21 April 2020.
Baca: Dampak Wabah Virus Corona, Industri Daur Ulang Kesulitan Dapat Plastik Bekas
Sementara itu, dilaporkan oleh pemerintah pusat, terdapat tambahan 8 kasus kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah.
Dibanding dengan tambahan kasus kematian provinsi lainnya yang dilaporkan hari ini, Jawa Tengah menjadi yang tertinggi.
Sebagai contoh, DKI Jakarta yang biasanya menyumbang angka kematian cukup tinggi, hanya melaporkan tiga kasus kematian.
Kini, total terdapat 52 pasien Covid-19 di Jawa Tengah yang meninggal dunia.
Kabar baiknya, pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 bertambah 3 orang, sehingga total terdapat 54 pasien sembuh.
Baca: Update Kasus Covid-19 di Indonesia: Saat Ini Tercatat Ada 193.571 ODP dan 17.754 PDP
Namun, terjadi perbedaan data antara laporan pemerintah pusat dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Dilansir laman coronajatengprov.go.id, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jateng per 22 April 2020, pukul 16.36 WIB, pasien positif Covid-19 berjumlah 438 orang.
Dari jumlah tersebut, 328 pasien di antaranya pasih menjalani perawatan.
Sementara itu, 57 pasien Covid-19 telah dinyatakan sembuh.
Sedangkan jumlah pasien yang meninggal dunia dilaporkan terdapat 53 orang.
Adapun 26.701 orang yang kini berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Sementara itu, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jawa Tengah kini berjumlah 1.075 orang.
Update Kasus Corona di Indonesia
Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah, pasien positif Covid-19 meningkat 283 orang per 22 April 2020 pukul 12.00 WIB.
Kini, total kasus positif Covid-19 telah mencapai 7.418 pasien.
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Rabu (22/4/2020), sore.
"Hasil positif hingga hari ini adalah 7.418," kata Yuri, Rabu.

Sementara itu, Yuri menambahkan, terdapat 18 pasien positif corona yang meninggal dunia.
Total kasus kematian akibat Covid-19 kini mencapai 635 pasien.
Kabar baiknya, terdapat 71 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh bertambah menjadi 913 orang.
Adapun peningkatan jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 7.241 orang, sehingga total terdapat 193.571 ODP.
Baca: Berikut Ini Rekap Perkembangan Kasus Virus Corona di Indonesia Sejak 2 Maret hingga 22 April 2020
Sementara itu, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah 1.091 orang, sehingga total PDP mencapai 17.754 orang.
Yuri menyampaikan, kasus Covid-19 di Indonesi telah tersebar di 34 provinsi dan 263 kabupaten/kota.
Berikut perkembangan sebaran Covid-19 per provinsi di Indonesia, yang dilansir Covid19.co.id:
DKI Jakarta
Terkonfirmasi: 3,383
Sembuh: 322
Meninggal: 301
Jawa Barat
Terkonfirmasi: 762
Sembuh: 79
Meninggal: 71
Jawa Timur
Terkonfirmasi: 638
Sembuh: 101
Meninggal: 58
Jawa Tengah
Terkonfirmasi: 479
Sembuh: 54
Meninggal: 52
Sulawesi Selatan
Terkonfirmasi: 387
Sembuh: 75
Meninggal: 30
Banten
Terkonfirmasi: 337
Sembuh: 29
Meninggal: 35
Bali
Terkonfirmasi: 152
Sembuh: 47
Meninggal: 4
Papua
Terkonfirmasi: 123
Sembuh: 28
Meninggal: 6
Nusa Tenggara Barat
Terkonfirmasi: 108
Sembuh: 11
Meninggal: 4
Kalimantan Selatan
Terkonfirmasi: 107
Sembuh: 9
Meninggal: 6
Sumatera Utara
Terkonfirmasi: 93
Sembuh: 21
Meninggal: 10
Sumatera Selatan
Terkonfirmasi: 89
Sembuh: 5
Meninggal: 3
Kalimantan Tengah
Terkonfirmasi: 82
Sembuh: 9
Meninggal: 4
Sumatera Barat
Terkonfirmasi: 81
Sembuh: 13
Meninggal: 8
Kepulauan Riau
Terkonfirmasi: 81
Sembuh: 8
Meninggal: 8
Kalimantan Utara
Terkonfirmasi: 77
Sembuh: 2
Meninggal: 1
Daerah Istimewa Yogyakarta
Terkonfirmasi: 75
Sembuh: 30
Meninggal: 7
Kalimantan Timur
Terkonfirmasi: 69
Sembuh: 11
Meninggal: 1
Sulawesi Tenggara
Terkonfirmasi: 37
Sembuh: 4
Meninggal: 2
Riau
Terkonfirmasi: 35
Sembuh: 9
Meninggal: 4
Kalimantan Barat
Terkonfirmasi: 31
Sembuh: 7
Meninggal: 3
Sulawesi Tengah
Terkonfirmasi: 29
Sembuh: 3
Meninggal: 3
Lampung
Terkonfirmasi: 27
Sembuh: 10
Meninggal: 5
Sulawesi Utara
Terkonfirmasi: 20
Sembuh: 5
Meninggal: 3
Maluku
Terkonfirmasi: 17
Sembuh: 10
Meninggal: 0
Jambi
Terkonfirmasi: 13
Sembuh: 1
Meninggal: 0
Maluku Utara
Terkonfirmasi: 12
Sembuh: 2
Meninggal: 0
Bengkulu
Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 1
Meninggal: 1
Kepulauan Bangka Belitung
Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 2
Meninggal: 1
Sulawesi Barat
Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 1
Meninggal: 1
Papua Barat
Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 0
Meninggal: 1
Aceh
Terkonfirmasi: 7
Sembuh: 4
Meninggal: 1
Gorontalo
Terkonfirmasi: 7
Sembuh: 0
Meninggal: 1
Nusa Tenggara Timur
Terkonfirmasi: 1
Sembuh: 0
Meninggal: 0
Jokowi Larang Mudik Selama Pandemi Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, berdasarkan hasil kajian di lapangan serta hasil survei Kementerian Perhubungan, masih terdapat 24 persen warga Indonesia yang bersikeras untuk mudik di tengah pandemi corona.
Sementara itu, 7 persen warga telah mudik dan 68 persen lainnya memutuskan untuk tidak mudik.
Menurut Jokowi, angka 24 persen warga yang ingin untuk tetap mudik tersebut masih sangatlah besar.
Sementara itu, ia menyampaikan, sejumlah bantuan sosial telah tersalurkan.
Baca: Pemerintah Larang Mudik, Ini Sanksi Jika Pemudik Nekat Keluar dari Zona Merah
Baca: Mudik Dilarang, Angkutan Umum, Mobil Pribadi dan Pemotor Tidak Boleh Keluar-Masuk Wilayah Zona Merah
"Bantuan sosial mulai dilaksanakan kemarin, pembagian sembako, kartu prakerja sedang berjalan, minggu ini bansos tunai sudah dikerjakan," kata Jokowi, Selasa siang.
Dari situlah, Jokowi kemudian memutuskan untuk melarang seluruh warganya melakukan mudik.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas melalui video conference, yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (21/4/2020).
"Dari sini lah kemudian saya ingin mengambil keputusan, setelah larangan mudik bagi ASN, TNI, Polri dan pegawai BUMN sudah kita lakukan pada minggu yang lalu, pada rapat hari ini, saya ingin menyampaikan juga bahwa mudik semuanya akan diarang," kata Jokowi.
"Oleh sebab itu, saya minta persiapan-persiapan terkait ini dipersiapkan," sambungnya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)