Virus Corona
Keluarga Pasien Corona Bohong dan Marah saat Ditanya Riwayat, Wali Kota Cirebon: Covid-19 Bukan Aib
Keluarga pasien corona sempat bohong dan marah saat ditanya riwayat bikin 21 petugas medis diisolasi. Nashrudin Azis menyayangkan tindakan mereka.
Pasien itu kemudian mengalami gejala sesak napas serta tekanan darah tinggi hingga dilarikan ke rumah sakit, Selasa (14/4/2020).
"Kemudian pasien tersebut datang ke rumah sakit dalam posisi Beliau tidak sadarkan diri, kemudian sesak napas dan tensinya tinggi," jelas Nashrudin.
Lantaran kondisi kesadaran pasien terus menurun, maka pihak keluargalah yang ditanyai oleh petugas medis soal riwayat pasien.
Sayangnya pihak keluarga memilih untuk bungkam dan menekankan bahwa pasien memang sudah berusia senja.
"Keluarga pasien yang membawanya tidak memberikan informasi apapun, kecuali bahwa orangtuanya ini sudah sepuh dan tidak ke mana-mana," ungkap Nashrudin.
Karena tidak tahu ada riwayat dengan PDP, maka pihak medis pun merawat pasien itu bukan dengan prosedur Covid-19.
"Dengan pertimbangan kemanusiaan, tenaga medis Rumah Sakit Ciremai berupaya memberikan pelayanan secara maksimal kepada pasien tersebut," ujarnya.
Setelah pasien itu masuk ICU, barulah tim medis mendapat kabar bahwa pasien itu pernah berkontak dengan kerabatnya yang PDP.
Ternyata ia sempat membuka bungkus plastik dan peti jenazah kerabatnya yang PDP itu sebelum dimakamkan.
Pasien itu langsung menjalani serangkaian tes dan pemeriksaan lanjutan hingga ditemukan cairan kuning di paru-paru yang mengindikasikan positif corona.
Pasien berusia 70 tahun itu akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (15/4/2020).
Berikut video lengkapnya:
Hoaks dokter meninggal
Peristiwa meningalnya pasien M tersebut disusul dengan beredarnya kabar bahwa seorang dokter ahli saraf yang menangani M meninggal dunia.
Dikutip dari Kompas.com, Dandenkesyah Cirebon, Letkol CKM Dr Wildan Sani SpU mengklarifikasi bahwa kabar tersebut tidak benar.