Virus Corona
Sumsel dan Palembang Belum Ajukan PSBB, Ini Penyebabnya
Yusri mengatakan, PSBB secara tidak langsung telah dijalankan sejak awal penyebaran Covid-19 di Sumsel.
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan masih akan melakukan kajian soal rencana penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Palembang.
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan Yusri saat menggelar konfrensi pers yang disiarkan secara langsung, Senin (20/4/2020).
Yusri mengatakan, PSBB secara tidak langsung telah dijalankan sejak awal penyebaran Covid-19 di Sumsel.
Misalnya dengan meliburkan aktivitas sekolah, perkantoran dan menerapkan social distancing.
Baca: Belum Sebulan Bebas karena Asimilasi, Ardiansyah Terancam Dihukum 7 Tahun Akibat Kasus Pencurian
Baca: Bocah 2 Tahun di Sukabumi Kritis Usai Teguk Cairan Disinfektan, Ini Kronologinya
Namun, PSBB yang resmi harus menunggu persetujuan Kementerian Kesehatan.
Menurut Yusri, salah satu syarat PSBB adalah penularan melalui transmisi lokal yang sudah sulit dikendalikan.
"Sementara, kontak transmisi lokal yang ada di Palembang masih sebatas keluarga dan tenaga medis," kata Yusri.
Menurut Yusri, PSBB bisa saja diterapkan apabila suatu saat kasus penyebaran Covid-19 sudah tidak bisa terkendali.
Misalnya terjadi perkembangan kasus berdasarkan tempat, orang dan waktu di mana jumlah per hari meningkat cepat.
Berdasarkan data terakhir, Sumsel mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Jumlah pasien positif corona melonjak dari 37 menjadi 54, dengan penambahan sebanyak 17 kasus baru.
Kemudian, pada Sabtu lalu, jumlahnya kembali bertambah sebanyak 30 orang, sehingga totalnya menjadi 84 kasus.
Selanjutnya, pada Minggu kemarin bertambah lagi 5 orang dan menjadi 89 kasus positif Covid-19.
Dari total kasus tersebut, Palembang memiliki 54 kasus positif corona yang sebagian besar adalah transmisi lokal.
"Palembang masih butuh kajian untuk PSBB Palembang. Nanti akan diusulkan dari Pemerintah Kota Palembang ke Gubernur," ujar Yusri.