Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Peneliti Sebut Corona Bisa Hidup di Testis Pria, Diduga Jadi Alasan Laki-laki Rentan Covid-19

Sebuah studi menemukan, virus Corona bisa hidup di testis pria. Hal itu diduga menjadi alasan mengapa laki-laki lebih rentan terhadap Covid-19.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Ifa Nabila
GRID.iD
Virus Corona - Sebuah studi menemukan, virus Corona bisa hidup di testis pria. Hal itu diduga menjadi alasan mengapa laki-laki lebih rentan terhadap Covid-19. 

Dewan telah membuka database kemungkinan kasus Covid-19.

Mereka menyelidiki kasus pasien yang mengalami luka dan memar pada kaki.

"Banyak kasus sedang diamati di berbagai negara, seperti Italia, Prancis, dan Spanyol," Dewan menyatakan, yang memiliki 7.500 anggota.

"Ini adalah temuan yang aneh bagi dokter kulit dan ahli penyakit kaki. Gejala yang sama semakin banyak terdeteksi pada pasien Covid-19, terutama anak-anak dan remaja, meskipun beberapa kasus juga telah terdeteksi pada orang dewasa," jelasnya.

Dewan menjelaskan, kemungkinan gejala baru ini adalah lesi berwarna keunguan seperti memar.

Biasanya, luka muncul di sekitar jari kaki dan sembuh tanpa meninggalkan bekas pada kulit.

Lesi berwarna ungu dan gejala seperti cacar air ditemukan di sejumlah kasus.
Lesi berwarna ungu dan gejala seperti cacar air ditemukan di sejumlah kasus. (Spanish General Council of Official Podiatrist)

Dewan Podiatris pun mendesak perguruan tinggi dan jajarannya untuk sangat waspada dengan gejala dan membantu menghindari penularan.

"Dewan ingin menyampaikan pesan kepada para orang tua dan orang-orang, karena sifat lesi ini tampaknya jinak. Mereka harus memantau gejala Covid-19 lainnya, seperti batuk, demam, dan gangguan pernapasan," Dewan menerangkan.

Tak hanya itu, Dewan juga memperingatkan kepada siapa pun yang memiliki luka pada kaki untuk wajib mengisolasi diri, jika ada perkembangan gejala Corona selanjutnya.

Orang tua dianjurkan untuk mengisolasi anak mereka yang memiliki gejala dan mengontrol suhu tubuh anak secara berkala.

Baca: Studi ICMR: Virus Corona BtCoV Ditemukan pada 2 Spesies Kelelawar India

Meskipun lesi bersifat jinak, perlu bertindak hati-hati karena lesi memungkinkan untuk menjadi pembawa Covid-19.

"Untuk menghindari penularan, tidak dianjurkan untuk pergi ke pusat perawatan primer dan rumah sakit hanya karena adanya lesi pada kulit," Dewan memperingatkan.

Pernyataan Dr Randy Jacobs, asisten profesor klinis dermatologi di University of California, mendukung kemungkinan gejala baru Corona berupa luka memar pada kaki.

Dalam pernyataannya pada The Hospitalist, gejala Covid-19 dapat berupa penyumbatan pembuluh darah kecil atau pembekuan darah.

"Banyak yang bertanya-tanya apakah gejala Covid-19 berupa perubahan tertentu pada kulit. Jawabannya, iya," ujar Jacobs.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved