Virus Corona
Peneliti Sebut Corona Bisa Hidup di Testis Pria, Diduga Jadi Alasan Laki-laki Rentan Covid-19
Sebuah studi menemukan, virus Corona bisa hidup di testis pria. Hal itu diduga menjadi alasan mengapa laki-laki lebih rentan terhadap Covid-19.
Dia mengalami luka pada kulit kaki.
Luka tersebut mengeras hingga meletus.
Awalnya, itu dianggap berasal dari gigitan laba-laba.

Dua hari kemudian, sang bocah mengalami demam, nyeri otot, sakit kepala, gatal-gatal hebat, dan rasa terbakar pada lesi kaki.
Ia pun dilarikan ke rumah sakit pada 8 Maret 2020 lalu.
Karena wabah Corona sedang menyelimuti Italia, bocah tersebut tidak menjalani tes virus Corona.
Namun, pada 29 Maret 2020, lima minggu setelah kasus pertama Covid-19 di Italia, laporan resmi pertama tentang lesi pada anak-anak sebagai gejala Covid-19 pun muncul.
Kini, satu dari lima pasien di rumah sakit Italia menunjukkan kondisi dermatologis yang aneh.
Seorang ahli dermatologi anak di Bari, Mazzotta Troccoli, mengatakan, gejala tersebut sudah menjadi hal yang umum di Italia.
"Jika pengamatan lebih lanjut dari data laboratorium mengkonfirmasi bahwa ada gejala baru Covid-19, tanda dermatologis ini dapat berguna untuk mengidentifikasi anak-anak dan remaja," tulis Troccoli dalam sebuah pernyataan.

Umumnya, virus Corona mempengaruhi fungsi paru-paru.
Kemudian, batuk muncul terus-menerus.
Penderita pun mengalami masalah pernapasan dan demam tinggi.
Selain itu, ada juga laporan terkait diare terus-menerus, nyeri testis, hingga hilangnya fungsi indra perasa dan pembau sebagai gejala Covid-19.
Oleh karena itu, Dewan Umum Resmi Sekolah Tinggi Podiatris Spanyol masih menyelidiki kemungkinan gejala baru dari lesi kaki ini.