Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Nurdiansyah Sedih Rekan Sesama Perawat Masih Mendapat Stigma Negatif, Diusir Hingga Diasingkan

Banyak perawat pada akhirnya terpaksa tak pulang ke rumah dalam waktu lama, karena khawatir membawa virus ke keluarganya.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
BNPB
Perawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Nurdiansyah ketika berbagi pengalamannya di Media Center Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Minggu (19/4/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bekerja merawat pasien corona atau Covid-19 agaknya melelahkan bagi para perawat di berbagai rumah sakit. Hal itu tidak hanya karena intensitas kerja dan bahaya yang tinggi saja, tapi juga mesti terisolasi dari sanak-saudara.

Banyak perawat pada akhirnya terpaksa tak pulang ke rumah dalam waktu lama, karena khawatir membawa virus ke keluarganya.

Seperti diceritakan Nurdiansyah, perawat di RSPI Sulianti Saroso sekaligus pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Nurdiansyah mengaku sudah lebih sebulan tak bertemu ibunya di rumah, lantaran khawatir membawa virus.

"Saya sudah sebulan lebih tidak bertemu orang tua. Karena memang saya khawatir dengan orang tua saya yang memiliki penyakit komorbid," ungkapnya saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (19/4/2020).

Nurdiansyah perawat pasien covid-19 di RSPI Sulianti Saroso
Nurdiansyah perawat pasien covid-19 di RSPI Sulianti Saroso (istimewa)

Selain hal tersebut, duka lain yang dialami oleh para perawat pengurus pasien corona adalah stigma negatif dari masyarakat.

Nurdiansyah mengatakan banyak teman-temannya yang diusir dari kontrakannya.

Bahkan dampak negatif juga dirasakan anak para perawat yang diasingkan oleh lingkungan.

"Ada teman saya yang anaknya diasingkan oleh anak tetangganya. Jadinya kalau anaknya main ke anak tetangga, anaknya tetangga diambil oleh orang tuanya untuk tidak dekat," ucap Nurdiansyah.

Baca: Diplomat Bangladesh di Arab Saudi Positif Mengidap Covid-19

Kepahitan tersebut tidak berhenti di situ. Banyak pula perawat yang terinfeksi virus corona.

Bahkan ada perawat yang meninggal karena ikut tertular.

Nurdiansyah mengaku sedih atas malapetaka yang dialami rekan-rekannya.

Nurdiansyah mengatakan saat ini banyak rekannya yang dirawat.

"Di bulan ini sangat sedih sekali, beberapa teman ada yang dirawat bahkan berita-berita teman-teman yang tertular dari pasien, itu ada yang meninggal," kata Nurdiansyah.

Nurdiansyah, salah satu perawat yang turut menangani pasien COVID-19 di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, ketika berbagi pengalamannya di Media Center Gugus Tugas Percepatan penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (19/4/2020).
Nurdiansyah, salah satu perawat yang turut menangani pasien COVID-19 di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, ketika berbagi pengalamannya di Media Center Gugus Tugas Percepatan penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (19/4/2020). (Istimewa/BNPB/Tribunnews.com)

Terkait itu, Nurdiansyah berharap pemerintah memberi perhatian lebih kepada para tenaga medis.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved