Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Kasus Covid-19 di Surabaya Bertambah, Gubernur Jatim Khofifah: Warga Mengira Corona Sudah Selesai

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengaku banyak masyarakat yang tidak mematuhi perintah untuk physical distancing sehingga korban terus bertambah.

Fatimatuz Zahro/Surya
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam konferensi pers di Surabaya, Sabtu (4/4/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi wilayah dengan penyebaran kasus virus corona terbesar di provinsi tersebut.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku banyak masyarakat yang tidak mematuhi perintah untuk physical distancing dan enggan berada di dalam rumah.

Khofifah menyebut banyak warga Surabaya yang merasa sudah lama berdiam di rumah dan kini kembali beraktivitas seperti biasa lantaran berpikir wabah corona sudah berakhir.

Dilansir Tribunnews.com, hal itu diungkapkan Khofifah dalam teleconference YouTube KOMPASTV, Selasa (14/4/2020).

Menanggapi angka kasus corona di Jawa Timur, khususnya di Surabaya, semakin meningkat, Khofifah sudah meminta jajarannya untuk berkoordinasi.

Koordinasi teknis itu berupa rencana langkah penghentian penyebaran corona secara terperinci.

Menurut Khofifah, sudah bukan saatnya untuk mencegah lantaran corona sudah terlanjur mewabah.

Baca: UPDATE Corona, 14 April: Total Kasus di Indonesia 4.839, Meninggal 459 Orang

Baca: Agus Pambagio Desak Anies Tegas Tegakkan Sanksi: Kalau Masih seperti Itu, Enggak Usah Pakai PSBB

Pengunjung mengenakan masker saat berada di Tunjungan Plaza, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). Meningkatnya jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Surabaya mendorong berbagai pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Grup Pakuwon Mall menerapkan protokol ketat di antaranya pengecekan suhu tubuh dan wajib memakai masker bagi pengunjung serta penerapan physical distancing. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Pengunjung mengenakan masker saat berada di Tunjungan Plaza, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). Meningkatnya jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Surabaya mendorong berbagai pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Grup Pakuwon Mall menerapkan protokol ketat di antaranya pengecekan suhu tubuh dan wajib memakai masker bagi pengunjung serta penerapan physical distancing. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

"Maka Pak Sekda Prov sebagai Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di provinsi, saya minta tolong koordinasi teknis dengan Sekda di Kabupaten/Kota," ujar Khofifah.

"Untuk mendapatkan detail plan dari langkah-langkah penghentian penyebaran Covid-19," sambungnya.

"Sudah bukan langkah pencegahan lagi, langkah-langkah penghentian."

Sejauh ini, Khofifah menilai banyak masyarakat yang sudah tidak mengindahkan perintah untuk physical distancing dan berdiam di rumah.

Khofifah mengira masyarakat merasa sudah melalui dua minggu di rumah sehingga berhak untuk beraktivitas seperti sedia kala.

"Nah, langkah-langkah penghentian ini seiring dengan saya melihat dan mengajak masyarakat untuk disiplin untuk tinggal di rumah itu tidak mudah," kata Khofifah.

Baca: Manfaatkan Situasi PSBB di Jakarta, Sindikat Curanmor Ini Sudah Beraksi 32 Kali

Baca: Selama PSBB Jakarta, Pengendara Motor yang Satu Alamat Rumah Boleh Berboncengan?

"Karena mungkin di antara mereka sudah merasa kemarin sudah 14 hari di rumah, sekarang sudah boleh keluar rumah," tuturnya.

Khofifah dan jajarannya mengaku merasakan suasana di Surabaya memang sudah kembali ramai.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved