Jumat, 3 Oktober 2025

Muhammadiyah Imbau Warganya Tak Mudik dan Minta Pemerintah Lebih Tegas

Ketua Umum PP Muhammadiyah berharap masyarakat menunda kegiatan mudik dalam keadaan wabah Covid-19 untuk mengurangi potensi penularan wabah ini.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS/RINA AYU PANCA RINI
Ketua Pusat Pimpinan (PP) Muhammadiyah Haedar Nasir di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019). 

"Kami dan pemerintah ada dalam kebijakan yang sama. Ketika organisasi keagamaan terutama di kaum muslimin diminta fatwanya untuk mudik dan berbagai kegiatan keagamaan bahkan sebagian ada yang mengaharamkan mudik di saat ini, maka selayaknya pemerintah juga melakukan kegiatan yang sejalan."

"Jangan sampai pertimbangan ekonomi dan hal-hal lain, lalu transportasi dan kebijakan transportasi tidak sejalan dengan imbauan," ungkapnya.

Ia berharap wabah Covid-19 cepat berakhir dan masyarakat tidak melakukan kegiatan mudik selama wabah ini masih ada.

"Kita semuanya ingin keluar dari musibah besar ini dan kita berharap Indonesia dan dunia segera berakhir dari wabah Covid-19 ini."

"Tetapi kita semua harus terus berikhtiar termasuk tidak perlu mudik untuk tahun ini termasuk kegiatan-kegiatan sosial lain yang dapat memperluas penyebaran wabah ini. Semoga kita semua terhindar dari wabah ini," imbuh pria 62 tahun ini.

Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI), Anwar Abbas saat ditemui di Kantor Pusat MUI.
Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI), Anwar Abbas saat ditemui di Kantor Pusat MUI. (Tribunnews.com/Larasati Dyah Utami)

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas juga menilai mudik di kala terjadi wabah virus corona haram hukumnya.

Baca: Ganjar Sebut Masalah di Hulu Sebabkan Warga Nekat Mudik saat Wabah Corona: Tamu yang Terpaksa Pulang

Sebab, menurut dia, mudik di saat terjadi wabah virus penyebab Covid-19 itu justru akan membahayakan warga di desa dan kampung halaman.

Warga di tempat tujuan, kata Anwar, berpotensi tertular lantaran Jakarta dan kota-jota besar lainnya diketahui tercatat memiliki kasus Covid-19 terbanyak saat ini.

Anwar menilai, mudik yang dilakukan para perantau justru tak sesuai dengan tujuan utama diturunkannya agama Islam yakni untuk menjaga dan melindungi jiwa manusia.

Karenanya, jika melakukan hal yang mencelakakan diri sendiri dan orang lain, maka sangat dilarang

"Kalau dia mudik dari daerah pandemi wabah ke daerah lain, itu tidak boleh karena diduga keras dia akan bisa menularkan virus tersebut kepada orang lain."

"Apalagi virusnya menular dan sangat berbahaya," ujar Anwar melalui keterangan tertulis, Jumat (3/4/2020).

"Dan bila tetap melakukannya berarti yang bersangkutan telah melakukan sesuatu yang haram," ungkapnya dikutip dari Kompas.com.

(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved