Virus Corona
Usulan Ridwan Kamil Kepada Ma'ruf Amin Soal Penanganan Penyebaran Virus Corona di Jabodetabek
Ridwan Kamil meminta agar pemerintah pusat memberikan perhatian terkait penanganan virus corona atau Covid-19 di kawasan Jabodetabek.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta agar pemerintah pusat memberikan perhatian terkait penanganan virus corona atau Covid-19 di kawasan Jabodetabek.
Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil saat menggelar rapat lewat teleconference dengan Wakil Presiden Maruf Amin.
Kang Emil, begitu ia disapa, mengatakan penduduk Jawa Barat mencapai 50 juta.
Baca: Ketua KPK Ingatkan Pelaksanaan PBJ untuk COVID-19 Perhatikan Aspek Tindak Pidana Korupsi
Sebagian besar dari penduduk Jawa Barat aktivitasnya berada di wilayah Jabodetabek.
"Pertama, seperti Pak Wapres ketahui, penduduk kami 50 juta, Pak. Sudah satu besarnya seperti Korea Selatan kurang lebih seperti itu. Hasil tiap hari kementerian pusat 70 persen itu memang berputar di Jabodetabek, Pak Wapres," ujar Kang Emil, Jumat (3/4/2020).
Baca: UPDATE Corona di DI Yogyakarta, 3 April 2020: Tak Ada Tambahan Kasus, 3 Meninggal Dunia
Atas dasar tersebut, Ridwan Kamil berharap pemerintah pusat memberikan perhatian yang besar terhadap pergerakan masyarakat di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
"Sehingga memang salah satu yang harus Bapak Wakil Presiden berikan atensi adalah gerak tiga provinsi ini," katanya.
Baca: Tenaga Medis Garda Terdepan Antisipasi Penyebaran Corona
Dia mengaku dirinya belum ada komunikasi intensif dengan Gubernur DKI Jakarta dan Banten.
Untuk itu, ia meminta agar komunikasi 3 gubernur difasilitasi pemerintah pusat.
Karena apabila Jabodetabek kompak dan serempak terkait kebijakan distribusi alat dan sebagainya, Kang Emil meyakini minimal 70 persen persebaran Covid-19 bisa terkendalikan.
Namun, dia memahami kesibukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Banten Wahidin Halim.
Karenanya, Kang Emil mengusulkan agar penanganan Covid-19 di Jabodetabek dipimpin menteri.
"Saya tidak bisa inisiatif terlalu jauh, karena saya paham Pak Anies dan Pak Wahidin juga sibuk dengan apa yang kami lakukan juga. Jadi Bapak mungkin bisa tugaskan level menteri untuk melakukan hal ini skala rutin, itu skalanya," katanya.
1.986 kasus corona di Indonesia