Virus Corona
Penelitian Sebut 'Lockdown' Harus Dilakukan Selama 6 Minggu agar Efektif Kendalikan Wabah Corona
Penelitian menunjukan lockdown harus berlangsung selama enam minggu agar bisa efektif untuk mengendalikan wabah corona.
TRIBUNNEWS.COM - Para peneliti di Amerika Serikat mengatakan masyarakat harus menahan diri untuk tetap tinggal di rumah (karantina -red) selama lebih dari enam minggu agar dapat mengendalikan wabah corona.
Hal itu berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh mereka di SSRN, sebuah jurnal terbuka yang mengumpulkan beberapa penelitian di tahap awal.
Para peneliti menemukan fakta setelah meneliti kebijakan setiap negara.
Di antaranya seperti kebijakan melakukan 'lockdown', melakukan tes massal corona, dan mengkarantina massal.
Menurut mereka, negara-negara yang membuat kebijakan tegas untuk lockdown, mungkin melihat moderasi wabah setelah hampir tiga minggu, kontrol penyebaran setelah satu bulan, dan penahanan penyebaran setelah 45 hari.

Baca: Pemerintah Disebut Lambat Tangani Corona, Luhut Buka Wanti-wanti Jokowi: Tidak Banyak Dipahami Orang
Oleh karena itu, jika kebijakan yang dilakukan kurang tegas dan berani maka proses untuk mengontrol wabah bisa lebih lama.
"Dengan tidak adanya vaksin, obat, atau pengujian dan karantina besar-besaran, maka lockdown bisa sampai berbulan-bulan," ujar mereka, dikutip dari South China Morning Post.
Para peneliti terdiri dari tiga mahasiswa yang berasal dari tiga kampus berbeda.
Di antaranya, Gerard Tellis dari Marshall School of Business, University of Southern California.
Ashish Sood, mahasiswa dari sekolah bisnis yang ada di University of California, Riverside.
Kemudian Nitish Sood, seorang mahasiswa biologi seluler dan molekuler dari Augusta University.
Ketiganya mendasari temuan pada penelitian yang dilakukan di 36 negara dan 50 negara bagian AS.

Baca: Arab Saudi Larang Warga Madinah dan Makkah Lakukan Kegiatan di Luar Rumah Cegah Penyebaran Corona
Tellis, satu di antara peneliti, mengatakan perbedaan beberapa hal di setiap negara juga bisa mempengaruhi lamanya mengendalikan wabah.
Di antaranya pada ukuran negara, perbatasan, salam budaya (seperti membungkuk, berjabat tangan dan berciuman -red), suhu, kelembaban, dan garis lintang.
Mereka mengatakan, studi mereka mendukung adanya 'lockdown' atau kebijakan lain sesuai ciri khas dari masing-masing negara.