Virus Corona
Ketua Umum PBNU Angkat Bicara Terkait Penolakan Jenazah Covid-19: Jangan Diremehkan dan Dihina
Ketua Umum PBNU jelaskan jika dalam syariat islam harus menghormati jenazah yang seiman. Hal ini juga berlaku bagi jenazah yang terpapar Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj menanggapi adanya penolakan terhadap jenazah yang terpapar virus corona untuk dimakamkan di sejumlah daerah di Indonesia.
Ia menjelaskan dalam syariat sesama umat Islam harus menghormati jenazah yang seiman dengannya.
Karena itu prosedur pemakaman yang dilalui harus sesuai dengan syariat Islam seperti, dimandikan, dikafani dan dimakamkan.
"Syariat islam telah mewajibkan kepada kita umat Islam harus menghorati jenazah sesama umat islam. Maka siapapun jenazah yang beragama Islam harus kita tangani dengan penuh agama."
"Dimandikan yang suci, dikafani dengan syarat-syarat tertentu kemudian dikubur dengan penuh penghormatan dan penghargaan," ujarnya dilansir melalui akun Instagram resmi NU @nahdlatululama pada Rabu (1/4/2020).
Terkait adanya penolakan jenazah virus corona atau Covid-19 dibeberapa daerah, Said Aqil Siradj menegaskan kalau umat Islam tidak boleh meremehkan atau menghina jenazah.
Baca: Cegah Corona, Pemerintah Terbitkan Larangan WNA Masuk Indonesia, Berikut Isi Kebijakannya!
"Tidak boleh diremehkan atau mendapatkan penghinaan," ungkapnya.
Said Aqil Siradj juga menjelaskan prosedur pemakaman jenazah yang terpapar Covid-19.
Menurutnya, sebelum jenazah dimakamkan, pihak rumah sakit harus memastikan keamanan sesuai prosedur medis seperti menggunakan plastik untuk menutupi jenazah.
"Nah sekarang masalahnya jenazah yang mempunyai penyakit menular seperti corona ini. Pertama pihak rumah sakit harus menanganinya dengan betul-betul safety ."
"Jadi seperti dibungkus plastik yang betul-betul aman dan diantar ke keluarganya, keluarga tidak usah membuka sudah aman dan rapi sesuai dengan aturan medis." imbuhnya.
Kemudian jenazah tersebut harus diperlakukan seperti jenazah pada umumnya, seperti disalati dan diantarkan ke tempat pemakaman dengan penuh penghargaan.
Ia juga menganjurkan untuk tetap mendoakan jenazah penderita Covid-19.

"Bahkan mari kita doakan orang yang meninggal karena Covid-19 ini Insya Allah syahid. Kita pun mendapat pahala ketika mengantarkan jenazahnya," ungkapnya.
Baca: Langkah Erick Thohir Untuk Bantu Pemerintah Tangani Virus Corona
Sebelumnya, pro kontra pemakaman jenazah yang terinfeksi virus Covid-19 atau corona di Banyumas, Jawa Tengah menjadi sorotan.