Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Wiku Adisasmito Sebut Disinfektan Tak Efektif Lindungi Manusia dari Corona

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penangan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan cairan disinfektan kurang efektif melindungi manusia dari virus corona.

WARTA KOTA/WARTA KOTA/Nur Icshan
ANTISIPASI WABAH COVID-19 - Relawan PMI Kota Jakarta {Pusat,l melakukan penyemprotan disinfektan di Jalan KH Mas Mansyur, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (28/3/2020). Penyemprotan serupa juga dilakukan di 11 kelurahan di wilayah Kecamatan Kemayoran dan Johar Baru, untuk memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19. WARTA KOTA/Nur Icshan 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penangan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan cairan disinfektan kurang efektif melindungi manusia dari virus corona (Covid-19).

Sebab disinfektan hanya ampuh menghilangkan mikroorganisme yang menempel pada benda-benda mati.

"Sifatnya hanya sementara. Disinfektan ini adalah senyawa kimia yang digunakan di dalam proses dekontaminasi yang membunuh mikroorganisme, virus, bakteri pada objek permukaan benda mati," kata Wiku dalam konferensi persnya, di Grahan BNPB, Jakarta, Senin (30/3/2020).

Misalnya lantai, meja, peralatan medis atau permukaan benda yang sering disentuh.

Sementara, penularan virus corona ke manusia tidak hanya terjadi dari virus yang ada pada benda mati saja, melainkan juga antara manusia.

Baca: Keputusan Jabodetabek Lockdown Dibahas Hari Ini, Anies Baswedan Sebelumnya Kirim Surat ke Presiden

Baca: Spanyol Ubah Gelanggang Es Jadi Kamar Mayat, Kematian akibat Corona Capai 6.803 per Senin 30 Maret

Adapun, cairan disinfektan seyogyanya tidak dapat disemprotkan ke tubuh manusia.

Sebab, hal itu dapat merusak kulit dan membahayakan mulut serta mata.

Selain itu, penggunaan cairan disinfektan pada tempat umum juga mesti memperhatikan komposisi bahan.

Penggunaan cairan disinfektan secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan manusia.

"Seperti fogging saja ya. Karena dapat menimbulkan iritasi kulit bahkan mengganggu pernafasan," lanjut Wiku.

Baca: Sosiolog: Kegagalan Pencegahan Corona Dapat Sebabkan Tsunami Pasien

Baca: Pandemi Corona, Ganjar Siapkan Bantuan Rp 1,4 T Bagi Warga Jateng

Diberitakan sebelumnya, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia semakin bertambah.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, menuturkan pemerintah sudah memeriksa lebih dari 6.500 spesimen terkait Covid-19.

Berdasarkan data pemerintah, terdapat 1.285 kasus Covid-19 per Minggu (29/3/2020) siang.

Jumlah tersebut bertambah sebanyak 130 kasus dari total 1.155 kasus pada Sabtu (28/3/2020) sebelumnya.

"Ada penambahan kasus baru positif sebanyak 130 orang, sehingga jumlah sekarang menjadi 1.285 (kasus)," kata Yurianto saat memberikan keterangan pers di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu.

Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, Pemerintah Siapkan Perpres dan Inpres Mudik Lebaran 2020

Baca: Kadispen TNI AU Benarkan Kabar Wafatnya Seorang Perwira Karena Virus Corona

Dari data itu, terdapat 64 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Terjadi penambahan sebanyak lima pasien yang sembuh dibanding data sebelumnya.

Selain itu, sebanyak 114 pasien meninggal dunia.

(KOMPAS.com/Sania Mashabi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gugus Tugas Covid-19: Disinfektan Tak Efektif Lindungi Manusia dari Corona"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved