Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Angka Kematian karena Corona di Spanyol Capai 6.803 Jiwa

Spanyol mengubah gelanggang es jadi kamar mayat, kematian akibat corona mencapai 6.803 per Senin (30/3/2020).

Editor: Wulan Kurnia Putri
AFP/JOSEP LAGO
Anggota Unit Darurat Militer (UME) melakukan desinfeksi umum di binatu fasilitas perawatan yang diperpanjang Sant Antoni di Barcelona. Spanyol (27 Maret 2020). 

TRIBUNNEWS.COM, MADRID - Spanyol mengonfirmasi ratusan kematian baru akibat virus corona pada Senin (30/3/2020) sehingga jumlah total korban meninggal menjadi 6803 jiwa.

Saat ini Spanyol menjadi negara dengan kematian karena corona terbanyak kedua setelah Italia yang mencatatkan lebih dari 10 ribu korban meninggal.

Negeri Matador tersebut juga terpaksa "menyulap" gelanggang es di Madrid menjadi kamar mayat.

Jenazah para korban corona diangkut unit militer darurat Spanyol ke Palacio de Hielo, atau Istana Es, di lingkungan Hortaleza Madrid.

Dikutip Tribunnews dari CNN, pemerintah daerah setempat mengatakan hal itu merupakan tindakan sementara dan luar biasa yang dirancang untuk mengurangi rasa sakit keluarga korban.

Pada minggu lalu, layanan pemakaman kota Madrid mengumumkan dalam sebuah pernyataan, mengatakan mereka akan berhenti mengumpulkan jenazah Covid-19.

Layanan ini diketahui mengelola 14 pemakaman, dua panti jenazah, dan dua krematorium di Madrid.

Meski menyatakan akan berhenti menerima jenazah corona, mereka masih mengakomodasi layanan lain untuk korban Covid-19, seperti layanan dan krematorium.

Baca: Gadis Cantik di Landak Kalimantan Barat Ditemukan Tewas di Semak Belukar, Diduga Korban Pembunuhan

Baca: Daftar Pemain Pengganti Lionel Messi di Barcelona, Termasuk Duo Striker Liverpool

Baca: Hari Ini Polda Metro Jaya Rapat Koordinasi Simulasi Jika Pemerintah Lockdown di Jakarta

Namun, jika jenazah-jenazah tersebut dikirim oleh bisnis jasa pemakaman lain dan dalam peti mati tertutup.

Spanyol telah menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona lebih besar sejak Jumat, 13 Maret 2020.

Awalnya, pemerintah merencanakan lockdown akan berlangsung selama 15 hari.

Mengutip BBC, Spanyol kini telah memperpanjan masa lockdown hingga 12 April 2020.

Pergerakan orang sangat dibatasi dan sebagian besar toko serta bisnis ditutup.

Pada Jumat (27/3/2020), Kepala Darurat Kesehatan Spanyol, Fernando Simon, mengatakan mereka menunjukkan kemajuan stabilitas yang jelas.

Di seluruh negeri, tentara telah dikerahkan ke rumah sakit dan fasilitas lainnya, termasuk sekitar 900 panti jompo.

Baca: Update Corona Minggu 29 Maret: Global Tembus 600 Ribu Kasus, Angka Kematian Spanyol Lampaui China

Baca: Putri Kerajaan Spanyol Maria Teresa Meninggal Dunia, Anggota Kerajaan Pertama Korban Covid-19

Update Corona Global

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved