Virus Corona
Persatuan Perawat Keluhkan Minimnya APD, 'Supaya Bisa Bertempur, Tidak Mati Konyol Melayani Pasien'
Keluhan ini, tetap datang dari para perawat meskipun pemerintah telah menyediakan sekaligus mendistribusikan APD
Rita mengaku pihak rumah sakit baru mengetahui hal itu, setelah beberapa hari lantaran perawat itu tidak melakukan aduan ke rumah sakit, melainkan ke asosiasi perawat.
"Kami baru tahunya satu atau dua hari ini, sehingga kami akan memberikan solusinya, bukan artinya mereka tidak kembali ke kos nya tapi mereka masih bisa, cuma kita nanti mencarikan solusinya," ucapnya.
Rita menjelaskan, seharusnya masyarakat tidak perlu khawatir dengan keberadaan perawat yang tinggal di lingkungan mereka.
Pihaknya selaku rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19 selalu melakukan perawatan sesuai dengan SOP yang berlaku.
Para perawat juga dibekali alat pelindung diri (APD) saat masuk ke ruang isolasi.
"Karena kita kan rs rujukan, berarti perawat kami menggunakan APD sesuai standar ya, dengan standar APD yang lengkap, mudah-mudahan kita semua dilindungi. Harusnya sudah tidak usah takut," tuturnya.
Dengan kejadian ini, ia merasa bawa sosialisasi mengenai virus corona harus lebih digencarkan agar stigma masyarakat yang takut ditularkan virus oleh perawat, tak terulang kembali.
"Itulah yang musti kita pahami, berarti kita harus memberikan edukasi yang lebih banyak kepada masyarakat, sehingga tidak perlu panik tapi ikuti lah apa yang harus dilakukan."
"Lebih baik jangan keluar rumah, kita isolasi diri kita masing-masing, kita berada di rumah, tidak perlu keluar rumah," ucap Rita.
Berdasarkan data pada Kamis (26/3/2020), total pasien positif corona di Indonesia mencapai 893 orang.
Dari jumlah tersebut, jumlah pasien yang sembuh sebanyak 35 orang. Sementara, pasien meninggal dunia sebanyak 78 orang. (Penulis : Dani Prabowo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Organisasi Perawat Minta APD: Supaya Kami Tak Mati Konyol!",