Virus Corona
Impor 10 Juta Masker dari China, Pemerintah Malaysia akan Bagikan untuk Masyarakatnya yang Butuh
Pemerintah China mengimpor 10 juta masker dari China untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakatnya.
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Malaysia mengimpor 10 juta masker dari China untuk dibagikan kepada masyarakatnya terkait pencegahan penyebaran Covid-19.
Hal ini disampaikan Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin pada Senin (23/3/2020).
Dikutip Tribunnews dari The Star, setibanya jutaan masker tersebut di Malaysia, akan segera dibagikan kepada masyarakat secara gratis.
Muhyiddin mengatakan, 10 juta masker yang dibeli dari China saat ini sedang dalam proses.
"Saya telah mengerahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Nadma) untuk melihat hal ini dan memastikan masker dibawa secepat mungkin," ujar dia setelah memipin rapat Dewan Aksi Ekonomi, Senin.

Baca: 7 Dokter Meninggal Ditengah Wabah Corona Indonesia, 6 Positif Covid-19, 1 Kelelahan
Baca: 22 Provinsi di Indonesia Terjangkit Corona, Maluku Utara dan Jambi Kasus Baru
"Begitu datang, akan dibagikan secara gratis kepada semua orang Malaysia yang membutuhkan."
"Ini adalah kontribusi pemerintah untuk semuanya pada saat krisis," imbuh dia.
Pembelian 10 juta masker dari China ini dilakukan untuk mendukung permintaan di Malaysia.
Saat ini, harga masker sudah mencapai angka RM 2 per potong.
Padahal sebelumnya hanya seharga 80 sen.
Muhyiddin pun menyebutkan, pihaknya telah meminta Departemen Urusan Perdangan dan Konsumen Domestik untuk mengawasi penjualan masker.
Serta meninjau agar harga jual tidak melambung tinggi.
"Pada saat krisis, harga tidak boleh terlalu tinggi."
"Saya berharap produsen akan terus memproduksi masker dan menjualnya dengan harga wajar," tandas Muhyiddin.
Sementara itu, seorang ibu rumah tangga juga berupaya melakukan sesuatu untuk mengatasi kelangkaan masker di Malaysia.
Baca: Pemerintah Malaysia Larang Warganya Lakukan Perjalanan Antarnegara Bagian Selama Lockdown
Baca: Masa Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin Bisa Sampai 2036 Gara-gara Covid-19