Virus Corona
India Tak Patuhi WHO Lakukan Tes Menyeluruh Cegah Covid-19
Otoritas India menyatakan bahwa mereka tidak akan memperluas jumlah pengujian terhadap Covid-19. Padahal cara ini dirasa ampuh.
Otoritas India menilai imbauan WHO tidak berlaku di India.
Sebab penyebaran wabah corona asal China ini tidak separah seperti negara lainnya.
Dewan Penelitian Medis India (ICMR), Balaram Bharghava, mengatakan anjuran WHO itu 'prematur' untuk India.
Dimana negara dengan ikon Taj Mahal ini tidak memiliki kasus penularan corona pada komunitas.
"Karena itu menciptakan lebih banyak ketakutan, lebih banyak paranoia dan lebih banyak kehebohan," katanya.

Pekan lalu, seorang warga Inggris datang ke rumah sakit umum di New Delhi dan meminta tes Covid-19.
Namun maksud baiknya itu ditolak pihak rumah sakit, karena dianggap tidak memiliki kriteria yang sudah ditetapkan.
Wanita ini mengatakan kepada pihak rumah sakit dia mungkin terjangkit karyawannya, namun tidak yakin juga.
Setelah mencoba dan gagal untuk kedua kalinya mendapatkan tes di India, wanita ini terbang ke Perancis untuk kembali ke keluarganya.
Pemerintah mengaku pembatasan tes ini dilakukan agar masyarakat tidak membanjiri fasilitas medis untuk menuntut tes corona.
Sebab pengujian menyeluruh bisa menelan biaya yang besar, padahal masih banyak isu penyakit yang harus ditanggulangi pemerintah.
Antara lain tuberkolusis, kekurangan gizi atau malnutrisi, dan HIV atau AIDS di negara ini.
Sehingga ICMR mengatakan tidak perlu memperluas pengujian Covid-19 ini.
Namun, pemerintah India tengah mempersiapkan konsekuensi terburuk dari wabah ini dengan memperkuat infrastruktur laboratorium mereka.
Kini India telah memiliki 52 pusat pengujian virus corona.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)