Virus Corona
Cegah Corona, Polisi Spanyol Ancam Denda agar Warga Tetap di Rumah
Spanyol meningkatkan pengamanan setelah memutuskan lockdown secara nasional. Polisi pun mengancam akan memberi denda agar warga tetap di rumah.
Warga Barcelona membatasi satu sama lainnya sejauh satu meter.
Beberapa waktu lalu, pesawat komersial asal Inggris dipaksa untuk kembali karena penguncian ini.
Satu diantara maskapai terbesar di Eropa, Ryanair mengaku dipaksa untuk mengurangi perjalanan dari dan ke Spanyol.
Selain itu juga ke sejumlah bagian negara itu, antara lain Kepulauan Baleric dan Pulau Canary.
Pemerintah Spanyol menangguhkan penerbangan ini mulai Minggu (14/3/2020) sampai Kamis (19/3/2020).
Hal serupa dilakukan maskapai Jet2, pada Sabtu lalu pihaknya membatalkan semua penerbangan ke Spanyol, Kepulauan Balearic, dan Kepulauan Canary.
Semua jadwal penerbangan ke sejumlah lokasi itu dibatalkan secara sepihak oleh maskapai ini.
Sebelumnya, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menilai saat ini Spanyol tengah mengalami kondisi kritis.
"Spanyol menunjukkan saat-saat kritis dimana kapasitas ini menyebabkan kesulitan," jelasnya.
"Kita menghadapi saat yang sulit dengan perjuangan dan pengorbanan."
"Beberapa hak yang penting harus dibatasi karena kita mau mengalahkan virus ini," tambah Pedro di hadapan awak pers.

Pedro menjelaskan, pemerintah akan mengambil langkah untuk mengawasi dan menjaga stok pasokan makanan, energi, dan pelayanan lainnya secara nasional.
Ini merujuk pada kebijakan penguncian Spanyol selama 15 hari, dimulai dari Senin depan.
Dilansir New York Times, pada Sabtu (14/3/2020) otoritas kesehatan Spanyol mengumumkan adanya lonjakan kasus sebanyak 2.000 infeksi baru.
Angka ini merupakan peningkatan harian terbesar di Spanyol sejak wabah corona memasuki negara itu.
Deretan angka kenaikan kasus menunjukkan bahwa Spanyol memiliki kemiripan dengan yang terjadi di Italia.
Dimana kasus tiba-tiba melonjak secara drastis.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)