Industri Aluminium Nasional Genjot Peluang Investasi dan Perluas Pasar Global
Pengembangan industri pertambangan dan hilirisasi aluminium merupakan bagian dari upaya mendukung Indonesia Emas 2045.
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri aluminium nasional menggenjot peluang investasi, hilirisasi dan pasar aluminium secara global, satu di antaranya Jepang.
Hilirisasi merupakan proses pengolahan bahan mentah menjadi produk dengan nilai tambah lebih tinggi, baik berupa produk setengah jadi maupun produk jadi yang siap dikonsumsi atau diperdagangkan.
Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Melati Sarnita menyebut potensi hilirisasi aluminium Indonesia masih sangat besar, sehingga membutuhkan dukungan banyak pemangku kepentingan.
Baca juga: Trump Longgarkan Kebijakan, Batal Hajar Baja dan Aluminium Kanada Pakai Tarif Impor 50 Persen
Dalam hal ini, Inalum menandatangani Heads of Agreement (HoA) dengan perusahaan energi dan komoditas global Vitol saat ajang World Expo 2025 Osaka, Jakarta.
Inalum juga membuka peluang investasi strategis dengan Tiberius, Honda, dan Panasonic dalam pengembangan alumunium.
“Kerja sama ini bukan hanya soal modal. Kami berkomitmen jangka panjang untuk membangun industri aluminium rendah karbon, mendukung transisi energi bersih, sekaligus membuka lapangan kerja dan pasar baru,” ujar Melati dikutip dari Kontan, Senin (22/9/2025).
Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menyampaikan, semakin banyak investor global berkontribusi dalam hilirisasi mineral, semakin besar manfaat ekonomi bagi Indonesia, baik dari sisi penyerapan tenaga kerja maupun nilai tambah ekonomi.
Ia menegaskan, pengembangan industri pertambangan dan hilirisasi aluminium merupakan bagian dari upaya mendukung Indonesia Emas 2045.
Adapun penandatanganan LoI antara Inalum dan Vitol diwakili oleh Soichiro Kihara, disaksikan perwakilan internasional termasuk Ken Fujiwara dan Kouhei Tanabe dari Panasonic.
Setelah penandatanganan, kegiatan dilanjutkan dengan business matching dan diskusi potensi kolaborasi, termasuk pemanfaatan Paviliun Indonesia sebagai platform pameran produk, teknologi, dan inovasi.
Kegiatan ini turut dihadiri delegasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, yaitu Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Gede Edy Prasetya.
Inalum saat ini tengah melakukan tiga aksi korporasi besar untuk mendukung hilirisasi aluminium nasional, yakni optimalisasi smelter Kuala Tanjung, dengan target peningkatan kapasitas produksi, optimalisasi performance smelter Grade Alumina di Kalimantan Barat, dan rencana pembangunan smelter aluminium baru.
Paviliun Indonesia di World Expo, dengan tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future”, menampilkan konsep pembangunan berkelanjutan yang selaras dengan alam dan budaya.
Sejak dibuka April lalu, Paviliun Indonesia telah menarik lebih dari 2,8 juta pengunjung dan mencatat komitmen investasi senilai USD 23,8 miliar dari berbagai sektor.
Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Inalum Gandeng Vitol: Investasi Jumbo Hilirisasi Aluminium RI!
Sumber: Kontan
Pertemuan dan Simposium Perumahan 'Warisan Bangsa' Dihadiri 1.380 Peserta |
![]() |
---|
5 Pilihan Aplikasi Saham Terpercaya di Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Top 5 Aplikasi Crypto Terpercaya di Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Kemenyan Produksi Indonesia Diminati Pasar India Hingga AS |
![]() |
---|
Kemenperin Genjot Hilirisasi Kemenyan: Diminati Pasar Global, India Hingga Prancis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.