Senin, 29 September 2025

Laba Tumbuh, Armada Bertambah: Strategi Ekspansi Vietjet Kuasai Pasar Asia Pasifik

Vietjet Aviation Joint Stock Company (HOSE: VJC) menutup semester pertama 2025 dengan catatan bisnis yang kuat.

Editor: Sanusi
HO
ARMADA VIETJET - Maskapai penerbangan Vietnam, Vietjet. Saat ini, maskapai itu mengoperasikan lebih dari 79.000 penerbangan dan melayani 14,4 juta penumpang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vietjet Aviation Joint Stock Company (HOSE: VJC) menutup semester pertama 2025 dengan catatan bisnis yang kuat.

Maskapai asal Vietnam ini melaporkan pendapatan konsolidasian sebesar VND35,837 triliun (sekitar IDR20,81 triliun) dengan laba sebelum pajak menembus VND1,651 triliun (sekitar IDR958 miliar), tumbuh 65 persen year-on-year.

Di segmen layanan angkutan udara, pendapatan mencapai VND35,601 triliun (sekitar IDR20,66 triliun) dengan laba sebelum pajak hampir VND1,6 triliun (sekitar IDR929 miliar), naik 37% dibandingkan 2024.

Baca juga: Beli 4 Airbus A321neo, Vietjet dan Castlelake Teken MoU Pembiayaan Rp 8,6 Triliun

Pihak Vietjet Aviation Joint Stock Company menjelaskan, lonjakan ini ditopang oleh lebih dari 79.000 penerbangan yang melayani 14,4 juta penumpang, serta kondisi keuangan yang solid dengan total aset konsolidasi melebihi VND112 triliun (sekitar IDR65,03 triliun).

"Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Vietjet memperbesar portofolio armadanya dengan pesanan 20 Airbus A330neo tambahan sehingga kini total mencapai 40 unit, menjadikan perusahaan ini sebagai pelanggan terbesar A330neo di dunia," kata laporan Vietjet Aviation Joint Stock Company, dikutip Rabu (3/9/2025). 

Pada ajang Paris Air Show 2025, Vietjet juga membuat gebrakan dengan memesan 100 Airbus A321neo plus 50 opsi pembelian, sebuah kontrak terbesar di industri penerbangan global tahun ini.

Dari sisi infrastruktur, perusahaan tengah membangun Pusat Pemeliharaan Teknis Pesawat di Bandara Internasional Long Thanh, lengkap dengan Hangar 3 dan 4 yang mampu menangani hingga 10 pesawat sekaligus.

Selain itu, Vietjet memperluas layanan operasi darat mandiri di berbagai bandara untuk mengoptimalkan efisiensi operasional dan meningkatkan layanan penumpang.

Baca juga: Setelah Pandemi Covid-19, Maskapai Penerbangan Vietjet Catat Kenaikan Jumlah Penumpang 183 Persen

Sebagai upaya memperkuat jaringan regional, Vietjet mengumumkan pembukaan rute langsung Ho Chi Minh City–Manila yang mulai beroperasi 22 November 2025 dengan frekuensi lima kali seminggu.

Rute ini diproyeksikan menjadi jalur penting menghubungkan dua pusat ekonomi Asia Tenggara, sekaligus membuka peluang baru untuk perjalanan bisnis dan wisata.

Langkah ini melengkapi ekspansi 2025 yang mencakup rute baru ke Tiongkok, India, Jepang, Singapura, dan destinasi Asia lainnya.

Dengan total lebih dari 145 rute domestik dan internasional, termasuk empat rute langsung ke Indonesia (Bali–Ho Chi Minh City, Bali–Hanoi, Jakarta–Ho Chi Minh City, Jakarta–Hanoi), Vietjet semakin memperkuat posisinya sebagai grup penerbangan multinasional dengan skala regional.

Pengakuan industri pun terus mengalir. Vietjet baru saja dinobatkan sebagai “World’s Best Ultra Low-Cost Carrier” oleh AirlineRatings, masuk daftar maskapai teraman dunia, dan diakui Forbes Vietnam sebagai salah satu lima perusahaan berpendapatan tertinggi 2024 serta masuk dalam 50 perusahaan terdaftar terbaik 2025.

Berbekal laba yang meningkat, armada modern, serta strategi ekspansi agresif, Vietjet menegaskan diri sebagai salah satu pemain utama yang siap menguasai pasar penerbangan Asia Pasifik.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan