Senin, 29 September 2025

Pacu Penjualan, Eka Bogainti Buka 3 Gerai Baru di 2025  

PT Eka Bogainti akan memacu pertumbuhan bisnis dengan menambah tiga gerai baru HokBen serta renovasi gerai yang sudah ada.

Editor: Choirul Arifin
dok.
TETAP EKSPANSI - Konferensi pers PT Eka Bogainti di Alam Sutera, Tangerang, Selasa (19/8/2025).Tahun ini perusahaan akan ekspansi 3 gerai baru dan merenovasi gerai HokBen yang sudah beroperasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan industri makanan cepat saji PT Eka Bogainti akan memacu pertumbuhan bisnis dengan menambah tiga gerai baru HokBen serta renovasi gerai yang sudah ada sepanjang 2025 ini.

"Kami ingin memberikan suasana baru yang lebih modern Jepang. Kalau dulu warna HokBen identik dengan merah dan kuning yang ngeblok, sekarang lebih soft, lebih clear, sehingga terasa lebih nyaman,” kata Public Relation Marketing Manager PT Eka Bogainti Irma Wulansari di sela acara di gerai Hokben di Alam Sutera, Tangerang, Selasa (19/8/2025).

Dia mengatakan, di tahun ini perusahaan menempuh strategi me-maintain bisnis dari dalam, memastikan penjualan tiap gerai lebih optimal sebelum ekspansi ke wilayah baru.

Selain pembaruan suasana gerai, strategi lainnya yang dijalankan adalah dengan inovasi, merilis menu baru seperti Irodori Bento dengan konsep kotak sembilan sekat yang berisi variasi menu khas HokBen.

Menu ini diperkenalkan bertahap mulai April 2025, dimulai dari Jabodetabek dan kemudian ,menyebar ke gerai lain di seluruh Indonesia.

Pihaknya juga melakukan evaluasi kinerja gerai baru yang dibuka pada periode ekspansi 2023–2024. 

Bertahan Empat Dekade

Dijelaskan, PT Eka Bogainti sudah empat dekade atau 40 tahun terjun di bisnis kuliner di Indonesia dan sudah mengalami berbagai tantangan bisnis yang tidak mudah.  

Misalnya, selama masa pandemi Covid-19 banyak perusahaan industri makanan merumahkan karyawannya, namun, gerai ini tidak terusik dan tidak satu pun merumahkan karyawannya.

"Tentunya selama perjalanan 40 tahun, banyak tantangan yang dihadapi. Pada masa covid-19, HokBen tidak merumahkan karyawannya. Dan tentunya, kami juga melakukan inovasi, " kata Senior Manager Brand & Promotion HokBen, Agus Wijaya di perayaan 40 tahun HokBen.

Dia menjelaskan, pelopor makanan bergaya Jepang di Indonesia ini awalnya sebagai sebuah UMKM.

"HokBen awalnya sebagai UMKM. Dan kami sangat merangkul UMKM. Produk kami 90  persen lokal. UMKM adalah mitra kerja sama. Karena, kalau mau dikatakan, dulu pun HokBen UMKM dan mitra kami, UMKM menjadi besar juga seiring  perkembangan HokBen.," kata Agus.

Baca juga: Meredanya Pandemi Covid-19 Bikin Industri Kuliner Mulai Hidup Kembali

"Kami kemudian terus membuka beberapa cabang, outlet -outlet baru , terutama di luar area Jabodetabek. Misalnya di Sumatera,  Aceh. Tentu kami tidak mungkin mensuplai dari Jakarta, karena kami harus menyuplai bahan baku yang fresh,  segar pada konsumen," bebernya.

Karena itu, pihaknya merangkul UMKM lokal di areal areal store yang kami buka, seperti, sayuran segar,  ada telur, tahu. Jadi kami menggaet mitra UMKM. "Kami juga mencari mitra yang bersertifikat halal," jelasnya.

Sertifikasi Halal

Terkait kemudahan Pemerintah memberikan kemudahan sertifikat halal pada bisnis food and beverage (F and B) bisnis kuliner lainnya, Irma Wulansari, mengatakan, HokBen tidak menganggap sebagai kompetitor.

"Kalaupun pemerintah mudah memberikan  sertifikat halal pada temen-temen F And B lain,  kami tidak menganggap sebagai kompetitif,  tapi kami  menangkapnya sebagai sebuah kolaborasi.  Jadi kolaborasi dengan F And B lain untuk lebih bersama-sama memberi yang terbaik pada costomernya," kata Irma.

Baca juga: Tantangan Bisnis Kuliner di Indonesia: Efisiensi Dapur, Biaya Tenaga Kerja dan Food Waste

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan