Pacu Penjualan, Eka Bogainti Buka 3 Gerai Baru di 2025
PT Eka Bogainti akan memacu pertumbuhan bisnis dengan menambah tiga gerai baru HokBen serta renovasi gerai yang sudah ada.
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan industri makanan cepat saji PT Eka Bogainti akan memacu pertumbuhan bisnis dengan menambah tiga gerai baru HokBen serta renovasi gerai yang sudah ada sepanjang 2025 ini.
"Kami ingin memberikan suasana baru yang lebih modern Jepang. Kalau dulu warna HokBen identik dengan merah dan kuning yang ngeblok, sekarang lebih soft, lebih clear, sehingga terasa lebih nyaman,” kata Public Relation Marketing Manager PT Eka Bogainti Irma Wulansari di sela acara di gerai Hokben di Alam Sutera, Tangerang, Selasa (19/8/2025).
Dia mengatakan, di tahun ini perusahaan menempuh strategi me-maintain bisnis dari dalam, memastikan penjualan tiap gerai lebih optimal sebelum ekspansi ke wilayah baru.
Selain pembaruan suasana gerai, strategi lainnya yang dijalankan adalah dengan inovasi, merilis menu baru seperti Irodori Bento dengan konsep kotak sembilan sekat yang berisi variasi menu khas HokBen.
Menu ini diperkenalkan bertahap mulai April 2025, dimulai dari Jabodetabek dan kemudian ,menyebar ke gerai lain di seluruh Indonesia.
Pihaknya juga melakukan evaluasi kinerja gerai baru yang dibuka pada periode ekspansi 2023–2024.
Bertahan Empat Dekade
Dijelaskan, PT Eka Bogainti sudah empat dekade atau 40 tahun terjun di bisnis kuliner di Indonesia dan sudah mengalami berbagai tantangan bisnis yang tidak mudah.
Misalnya, selama masa pandemi Covid-19 banyak perusahaan industri makanan merumahkan karyawannya, namun, gerai ini tidak terusik dan tidak satu pun merumahkan karyawannya.
"Tentunya selama perjalanan 40 tahun, banyak tantangan yang dihadapi. Pada masa covid-19, HokBen tidak merumahkan karyawannya. Dan tentunya, kami juga melakukan inovasi, " kata Senior Manager Brand & Promotion HokBen, Agus Wijaya di perayaan 40 tahun HokBen.
Dia menjelaskan, pelopor makanan bergaya Jepang di Indonesia ini awalnya sebagai sebuah UMKM.
"HokBen awalnya sebagai UMKM. Dan kami sangat merangkul UMKM. Produk kami 90 persen lokal. UMKM adalah mitra kerja sama. Karena, kalau mau dikatakan, dulu pun HokBen UMKM dan mitra kami, UMKM menjadi besar juga seiring perkembangan HokBen.," kata Agus.
Baca juga: Meredanya Pandemi Covid-19 Bikin Industri Kuliner Mulai Hidup Kembali
"Kami kemudian terus membuka beberapa cabang, outlet -outlet baru , terutama di luar area Jabodetabek. Misalnya di Sumatera, Aceh. Tentu kami tidak mungkin mensuplai dari Jakarta, karena kami harus menyuplai bahan baku yang fresh, segar pada konsumen," bebernya.
Karena itu, pihaknya merangkul UMKM lokal di areal areal store yang kami buka, seperti, sayuran segar, ada telur, tahu. Jadi kami menggaet mitra UMKM. "Kami juga mencari mitra yang bersertifikat halal," jelasnya.
Sertifikasi Halal
Terkait kemudahan Pemerintah memberikan kemudahan sertifikat halal pada bisnis food and beverage (F and B) bisnis kuliner lainnya, Irma Wulansari, mengatakan, HokBen tidak menganggap sebagai kompetitor.
"Kalaupun pemerintah mudah memberikan sertifikat halal pada temen-temen F And B lain, kami tidak menganggap sebagai kompetitif, tapi kami menangkapnya sebagai sebuah kolaborasi. Jadi kolaborasi dengan F And B lain untuk lebih bersama-sama memberi yang terbaik pada costomernya," kata Irma.
Baca juga: Tantangan Bisnis Kuliner di Indonesia: Efisiensi Dapur, Biaya Tenaga Kerja dan Food Waste
Sumber: Kontan
Didominasi Industri Kuliner, Pameran Waralaba dan Lisensi FLEI Kembali Digelar di Jakarta 10-12 Mei |
![]() |
---|
Hypermart akan terus Membangun Gerai Baru Tahun Ini |
![]() |
---|
Hadirkan Konsep yang Berbeda, Matahari Membuka Gerai Baru Pertama di AEON Deltamas |
![]() |
---|
692 Perusahaan Siap Tampil di Pameran Dunia Kuliner dan Perhotelan FHI 2023 |
![]() |
---|
Kemendikbudristek Minta Lembaga Kursus Tata Boga Manfaatkan Peluang di Industri Kuliner |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.