Putri NTT, Mershinta A Rahmadani, Pimpin IHH 2025 Labuan Bajo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Integrasi Aviasi Solusi (InJourney Aviation Services/IAS), sub-holding dari InJourney, mempercayakan Mershinta A Rahmadani sebagai Person In Charge (PIC) InJourney Hospitality House (IHH) 2025 Batch IV & V di Desa Warloka Pesisir, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penunjukan ini menjadi sorotan karena Mershinta merupakan putri asli NTT dengan prestasi nasional dan internasional.

Baca juga: Aksi In Journey dan BRI Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan Kedepankan Green Tourism di Danau Toba

Program IHH 2025 yang digelar pada 4–9 Agustus ini diikuti oleh 61 peserta di tiap batch, berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata melalui tiga modul pelatihan.

Penunjukan Mershinta sebagai PIC bukan tanpa alasan.

Lulusan berbagai program kepemimpinan ini pernah menjadi bagian dari Indonesia Young Leadership with New Zealand – INSPIRASI (2022) serta finalis Motivator of Outstanding Young Entrepreneurs Kemenpora RI (2021). 

Reputasi dan rekam jejaknya dinilai mampu menginspirasi peserta, sekaligus menjembatani kolaborasi antara pelaku lokal dan pemangku kepentingan pariwisata nasional.

Group Head Corporate Secretary IAS, Agus Rosadi, menilai kehadiran Mershinta sebagai bentuk pemberdayaan talenta daerah.

“Kami percaya, putra-putri daerah yang berprestasi seperti Mershinta dapat menjadi role model bagi generasi muda NTT. Kepemimpinannya di program IHH akan menularkan mindset hospitality berstandar internasional kepada masyarakat, sehingga mereka mampu menjadi tuan rumah yang hangat, profesional, dan berdaya saing,” ujarnya, Rabu (15/8/2025).

Baca juga: In Journey Targetkan Perputaran Uang F1 Powerboat 2024 Lebih dari Rp 1,68 Triliun

IHH sendiri merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) InJourney Group, bekerja sama dengan InJourney Hospitality, InJourney Retail (Sarinah), IAS Hospitality, dan IAS Property.

Fokusnya adalah mencetak SDM unggul di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang dicanangkan pemerintah, termasuk Labuan Bajo.

Dengan kepemimpinan Mershinta, IAS berharap pelatihan ini tak hanya membekali peserta dengan keterampilan, tetapi juga menumbuhkan semangat kewirausahaan dan rasa bangga sebagai bagian dari destinasi wisata kelas dunia.

Sosok Mershinta A. Rahmadani

Mershinta A. Rahmadani adalah sosok muda inspiratif yang telah menorehkan jejak penting dalam pengembangan sumber daya manusia di sektor pariwisata Indonesia, khususnya di wilayah timur seperti Nusa Tenggara Timur (NTT).

Meski berasal dari Blitar, Jawa Timur, Mershinta dikenal luas sebagai “Putri NTT” karena dedikasinya yang mendalam terhadap kemajuan masyarakat lokal di Labuan Bajo dan sekitarnya.

Ia bukan hanya seorang profesional, tetapi juga seorang aktivis sosial yang menjadikan pendidikan, pelatihan, dan pemberdayaan sebagai senjata utama dalam membangun masa depan yang inklusif.

Sebagai Person In Charge (PIC) dari program InJourney Hospitality House (IHH) di Labuan Bajo selama tiga tahun berturut-turut (2023–2025), Mershinta memimpin pelatihan intensif bagi pelaku pariwisata lokal.

Ia merancang kurikulum yang mencakup komunikasi, pelayanan prima, branding, dan kewirausahaan, dengan pendekatan yang membumi dan penuh empati. Di bawah kepemimpinannya, ribuan peserta dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) mendapatkan bekal keterampilan yang relevan dan berdaya saing, menjadikan mereka aktor utama dalam industri pariwisata yang berkelanjutan.

Kiprah Mershinta tidak berhenti di ruang pelatihan. Ia aktif menyuarakan isu-isu sosial dan kedaulatan lokal, termasuk hak masyarakat adat dan pentingnya pelestarian budaya dalam pembangunan pariwisata.

Dalam berbagai forum nasional dan internasional, ia tampil sebagai representasi perempuan muda Indonesia yang cerdas, vokal, dan berkomitmen. Pengalamannya sebagai finalis program kepemudaan Kemenpora dan peserta Inspirasi Indonesia–New Zealand menunjukkan bahwa ia tidak hanya berkiprah di daerah, tetapi juga membawa suara timur Indonesia ke panggung global.

Yang membuat Mershinta menonjol bukan hanya prestasinya, tetapi juga pendekatannya yang humanis. Ia dikenal dekat dengan masyarakat, mampu membangun kepercayaan, dan menjadikan pelatihan bukan sekadar transfer ilmu, melainkan proses transformasi sosial. 

Profil Singkat Labuan Bajo

Labuan Bajo, sebuah kota kecil di pesisir barat Pulau Flores, telah menjelma dari pelabuhan nelayan sederhana menjadi salah satu destinasi wisata paling ikonik di Indonesia.

Terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, kota ini menjadi pintu gerbang menuju Taman Nasional Komodo—rumah bagi komodo, reptil purba yang hanya ditemukan di wilayah ini.

Keindahan alamnya yang dramatis, mulai dari gugusan pulau eksotis hingga pantai berpasir merah muda, menjadikan Labuan Bajo magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Daya tarik utama Labuan Bajo terletak pada kekayaan laut dan lanskap tropisnya. Pulau Padar dengan bukit-bukitnya yang bergelombang dan panorama tiga teluk berwarna berbeda menjadi ikon visual yang sering menghiasi media sosial.

Pink Beach, dengan pasir berwarna merah muda yang langka, menawarkan pengalaman snorkeling yang memukau.

Selain itu, wisatawan dapat menjelajahi gua Batu Cermin, menyelam di perairan Kanawa, atau menyaksikan ribuan kelelawar keluar dari Pulau Kalong saat senja tiba—sebuah pertunjukan alam yang menakjubkan.

Transformasi Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas nasional membawa dampak besar terhadap infrastruktur dan ekonomi lokal.

Bandara Komodo kini melayani penerbangan langsung dari kota-kota besar seperti Jakarta dan Bali, sementara pelabuhan dan jalan-jalan utama terus diperluas. 

Pemerintah dan sektor swasta aktif membangun hotel, resort, dan fasilitas wisata lainnya, termasuk pelatihan sumber daya manusia melalui program seperti InJourney Hospitality House.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan, memberdayakan masyarakat lokal sebagai pelaku utama.