Industri Permesinan Tumbuh Hampir 18,75 Persen, Jadi Penopang Utama Sektor Ilmate
Penguasaan teknologi industri adalah kunci untuk mewujudkan visi Indonesia masuk dalam jajaran sepuluh ekonomi terbesar dunia.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika (Ilmate) pada triwulan II 2025 mencatat pertumbuhan positif sebesar 5,19 persen (year on year), sehingga mendorong industri permesinan.
Industri permesinan adalah sektor industri yang memproduksi, merancang, dan mengembangkan mesin serta peralatan mekanis yang digunakan dalam berbagai bidang, seperti manufaktur, pertanian, konstruksi, energi, dan transportasi.
Pencapaian ini ditopang oleh subsektor industri mesin dan perlengkapan yang mencatat lonjakan pertumbuhan hingga 18,75 persen, tertinggi sejak 2012.
Baca juga: Kemenperin Minta Industri Batik Terapkan Prinsip Keberlanjutan
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Ilmate Kementerian Perindustrian Solehan mengatakan, pertumbuhan pesat ini dipicu oleh kenaikan belanja modal pemerintah sebesar 30,37 persen.
"Kenaikan belanja modal ini berdampak langsung pada peningkatan produksi dan investasi. Kami optimistis, pertumbuhan dan kontribusi sektor manufaktur masih dapat ditingkatkan lebih tinggi lagi jika didukung oleh kebijakan yang pro-industri," ucap Solehan melalui keterangan, Selasa (12/8/2025).
Solehan menegaskan, penguasaan teknologi industri adalah kunci untuk mewujudkan visi Indonesia masuk dalam jajaran sepuluh ekonomi terbesar dunia.
Oleh karenanya, transformasi menuju digitalisasi dan otomatisasi disebut sebagai langkah strategis yang tidak bisa ditunda, disertai penguatan SDM, infrastruktur digital dan inovasi berkelanjutan.
"Melalui pendekatan ini, diyakini juga industri nasional akan mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi sekaligus menjaga keberlanjutan pertumbuhannya," jelasnya.
Pemerintah terus mendorong kemandirian produksi mesin dan peralatan industri dengan menggandeng pelaku industri dan lembaga riset.
"Langkah kolaborasi ini untuk memastikan industri nasional mampu memproduksi alat-alat yang sesuai dengan kebutuhan sektor prioritas. Selain itu, diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap impor dan memperkuat daya saing produk di pasar domestik maupun global," imbuhnya.
Sebagai bentuk komitmen, Kemenperin membentuk Indonesia Manufacturing Center (IMC) sebagai fasilitator kolaborasi antara industri, pengguna, lembaga litbang dan akademisi.
Solehan menyampaikan, IMC diharapkan mempercepat hilirisasi teknologi dan menghasilkan produk permesinan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
"Pemerintah juga menyiapkan insentif seperti super tax deduction untuk industri yang berinvestasi dalam riset dan pengembangan," ucapnya.
Pengawas Alat dan Mesin Pertanian Madya BRMP Kementerian Pertanian Harsono menjelaskan teknologi modern mampu meningkatkan produktivitas pertanian hingga 30-50 persen, menghemat tenaga kerja, menurunkan biaya dan meningkatkan kualitas panen.
"Digitalisasi pertanian bahkan turut membuka akses pasar yang lebih luas bagi petani," ungkap Harsono. Ia menekankan perlunya percepatan modernisasi melalui mekanisasi berbagai komoditas, seperti padi, jagung, kedelai, tebu dan hortikultura.
Artinya peluang untuk pengembangan produk industri permesinan lokal masih terbuka luas, terlebih untuk alat-alat pendukung pertanian.
"Alsintan dan teknologi modern adalah kunci percepatan transformasi pertanian. Jika seluruh pemangku kepentingan bersinergi, maka visi pertanian Indonesia yang efisien, produktif dan berdaya saing global dapat terwujud," ujarnya.
Limbah Sawit Jadi Sumber Energi Berkelanjutan untuk Industri Otomotif |
![]() |
---|
Konsisten Terapkan Manajemen Risiko yang Prudent, Tugure Sabet Penghargaan |
![]() |
---|
Menteri Ekraf: AI Jadi Kolaborator Baru di Industri Kreatif |
![]() |
---|
Perbaiki Infrastruktur Pendidikan, Konawe Dapat Bantuan Renovasi Gedung Sekolah Rp 11 Miliar |
![]() |
---|
Industri Tembakau Jadi Sektor Padat Karya, Kadin Minta Pemerintah Berfokus Tumpas Produk Ilegal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.