Senin, 29 September 2025

Menkeu: Stabilitas Sistem Keuangan Triwulan II 2025 Tetap Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global

KSSK menyatakan, stabilitas sistem keuangan (SSK) pada triwulan II 2025 tetap terjaga meskipun di tengah ketidakpastian global

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Nitis Hawaroh/Tribunnews.com
STABILITAS SISTEM KEUANGAN TERJAGA - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan, stabilitas sistem keuangan (SSK) pada triwulan II 2025 tetap terjaga meskipun di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi. Hal itu disampaikan Ketua KSSK sekaligus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers KSSK di Jakarta, Senin (28/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan, stabilitas sistem keuangan (SSK) pada triwulan II 2025 tetap terjaga meskipun di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.

Hal itu disampaikan Ketua KSSK sekaligus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers KSSK di Jakarta, Senin (28/7/2025).

"Dari hasil pertemuan berkala KSSK yang ketiga tahun 2025 pada tanggal 25 Juli 2025 Jumat lalu KSSK yang terdiri Menteri Keuangan, Gubernur BI, Ketua OJK dan Ketua LPS menyampaikan stabilitas sistem keuangan pada triwulan II 2025 tetap terjaga," kata Sri Mulyani.

Baca juga: MIND ID Pacu Produksi Alumina 1 Juta Ton Per Tahun dari Hilirisasi Bauksit di Mempawah

Sri Mulyani menyampaikan, ketidakpastian ekonomi global dipengaruhi oleh dinamika negosiasi tarif resiprokal yang ditetapkan oleh Amerika Serikat (AS).

Selain itu, eskalasi dari ketegangan geopolitik dan militer mewarnai situasi yang perlu diwaspadai. Karenanya, KSSK terus memperkuat sinergi sesuai dengan kapasitasnya sekaligus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kami dari KSSK terus memperkuat sinergi dan koordinasi kebijakan antar lembaga, yaitu kebijakan fiskal di Kemenkeu, kebijakan moneter makro prudential dan payment sistem di tempat Gubernur BI," ujar Sri Mulyani.

"Kebijakan sektor keuangan dan pengawasan serta regulasi sektor keuangan di OJK serta LPS, akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi agar kebijakan antar lembaga tersebut dapat terus memastikan terjaganya stabilitas sistem keuangan," sambungnya. 

Bendahara negara itu menyebut, ketidakpastian perekonomian global pada triwulan II yakni periode April hingga Juni tetap tinggi akibat kebijakan tarif resiprokal AS. Serta, ketegangan geologi terutama yang terjadi di Timur Tengah.

"Pada April AS mengumumkan tarif resiprokal dan juga realisasi tarif impor yang memicu ketidakpastian perekonomian global. Di Timur Tengah, ketegangan geopolitik meningkat. Dan kedua hal tersebut meningkatkan ketidakpastian yang berakibat pada melambatnya pertumbuhan ekonomi global," ungkap dia.

Sri Mulyani mengatakan, perekonomian di AS, Eropa dan Jepang mengalami perlambatan. Sementara di Tiongkok, pada triwulan II tumbuh 5,2 persen atau lebih rendah dari triwulan I yang tumbuh 5,4 persen secara tahunan (year on year/YOY) akibat menurunnya ekspor RRT ke AS. 

Sementara di India diperkirakan tumbuh baik dengan masih kuatnya investasi. 

"Negara-negara berkembang lain juga mengalami perlambatan akibat penurunan ekspor ke AS dan perlemahan perdagangan global," papar dia.

Anggota KSSK 

KSSK adalah sebuah komite di Indonesia yang bertugas untuk mengkoordinasikan pemantauan dan menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Anggota KSSK terdiri dari 4 lembaga utama:

1. Menteri Keuangan (sebagai Ketua KSSK)
2. Gubernur Bank Indonesia (BI)
3. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
4. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Sementara fungsi utama KSSK meliputi mendeteksi potensi krisis keuangan. Mengambil langkah cepat dan terkoordinasi jika ada gejolak keuangan. Menjaga agar sektor keuangan tetap stabil dan tidak berdampak besar ke perekonomian nasional.

Adapun KSSK ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan