Didukung OECD, Kawasan Sungai Musi Palembang akan Dikembangkan Jadi TOD
Kawasan tepi Sungai Musi di Kota Palembang, Sumatera Selatan, akan ditata dan dikembangkan menjadi kawasan berorientasi transit.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawasan tepi Sungai Musi di Kota Palembang, Sumatera Selatan, akan ditata dan dikembangkan menjadi kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD).
Melalui pendekatan tersebut, kawasan Sungai Musi akan disulap menjadi koridor hunian, ruang publik dan transportasi yang terintegrasi.
Menurut Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah, Sungai Musi harus menjadi pusat perhatian pembangunan.
"Kita akan kembangkan kawasan ini dengan pendekatan TOD," kata Fahri di Palembang, Sumatera Selatan, dikutip dari siaran pers pada Sabtu (12/7/2025).
Fahri mengatakan, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) akan ikut membantu mentata kawasan pinggiran Sungai Musi.
OECD akan membantu melalui pendekatan berbasis data, praktik terbaik global, dan dukungan teknis dari para ahli internasional.
"OECD hadir di sini bukan hanya sebagai tamu, tapi sebagai mitra. Mereka akan bantu kita merancang Palembang dengan pendekatan global," ujar Fahri.
OECD, sebagai organisasi internasional beranggotakan negara-negara maju, saat ini sedang melakukan serangkaian studi dan pengumpulan data di beberapa kota Indonesia, termasuk Palembang.
Hasil dari studi ini akan menjadi bagian dari laporan kebijakan kawasan perkotaan yang rencananya akan dipublikasikan pada Januari 2026.
Fahri menyebut laporan itu penting tidak hanya sebagai bahan evaluasi internal, tetapi juga sebagai referensi internasional yang memperlihatkan kesiapan Indonesia menuju pembangunan kota berkelas global.
“Jika desain kawasan Palembang masuk dalam laporan OECD, itu akan jadi pengakuan internasional. Kita ingin Palembang tidak hanya bagus di mata kita sendiri, tapi juga di mata dunia,” ucap Fahri.
Baca juga: Kejar Target 3 Juta Rumah, Perumnas Kembangkan Hunian Tapak Berkonsep TOD di Parung Panjang Bogor
Ia menambahkan bahwa pembangunan kawasan ke depan tidak bisa lagi dilakukan tanpa perencanaan yang matang dan dukungan data.
Karena itu, kerja sama dengan OECD diharapkan mendorong penguatan tata kelola pembangunan kota di Indonesia, khususnya Palembang.
Baca juga: Lahan di Pinggir Jalan Tol Bakal Dipakai untuk Pembangunan Hunian Vertikal Berbasis TOD
Fahri menegaskan bahwa pemerintah pusat siap mendukung penataan ini, tetapi menekankan agar pemerintah daerah (pemda) juga harus ikut hadir.
"Pemerintah pusat siap dukung, taapi desainnya harus kuat. Pemda, kampus, dan masyarakat Palembang harus hadir dengan gagasan. OECD akan bantu dari sisi teknis, metodologi, dan kerangka kebijakan,” katanya.
Tegaskan Komitmen Prabowo, Indonesia Negara Asia Tenggara Pertama Serahkan Dokumen Kunci Aksesi OECD |
![]() |
---|
Hadiri Pertemuan Menteri OECD, Airlangga Lanjutkan Tahapan Aksesi Indonesia Lewat Initial Memorandum |
![]() |
---|
Airlangga Pimpin Delegasi RI di Paris, Serahkan Initial Memorandum untuk Aksesi Indonesia ke OECD |
![]() |
---|
Yusril Bantah Media Israel Soal Perundingan Rahasia Indonesia-Israel Terkait Pencalonan Anggota OECD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.